OPINI  

P2SKP NTTGerlar Rembuk Petani Sorgum

Avatar photo
Rembuk Petani Sorgum di Flores Timur. //Foto: Delegasi.com(Humas Pemkab Flores Timur)
LARANTUKA, Delegasi.Com – Perhimpunan Petani Sorgum untuk Kedaulatan Pangan ( P2SKP ) NTT mengelar agenda tahunan, Rembuk Petani Sorgum V, untuk kedaulatan pangan dengan Tema “Sorgum Bergizi, Sorgum Berduit” di Halaman Gereja Santo Lodovikus Desa Ratulolong Waiklibang Kecamatan Tanjung Bunga, sejak tanggal 01 s/d. 4 Nopember 2019.

Hadir pada kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Flores Timur, Drs.Petrus Pedo Maran, M.Si, selaku pejabat yang mewakili Bupati Flores Timur, Kepala Bidang Pendaftaran Varietas Tanaman Kementerian Pertanian RI, Ir. Erwin Suib M, Yayasan Kehati, Puji Sumedi, Balai Litbang Maros, Marcia Pabendon, Ketua P2SKP,Maria Loretha, SH, Direktur Yaspensel, Rm. Benyamin Daud, Pr , Akademisi Undana Kupang, Dr. Robert Baowollo, Ros Diana, Camat Tanjung Bunga, Drs. Laurensius Hewen, Pastor Paroki Santo Lodovikus Waiklibang, Romo Gabriel Wolor, Pr, Pastor Paroki Weri, Romo Fransiskus xaverius Hurint, Pr, para petani sorgum dari Manggarai Barat, Manggarai Timur, Bajawa, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Timur, Rote, Alor, masyarakat desa Ratulodong dan undangan lainnya.

Bupati Flores Timur, Antonius H. Gege Hadjon, ST, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Perekenomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Flores Timur, Drs. Petrus Pedo Maran, M.Si, mengatakan bersama P2SKP siap mengambil bagian bersama Pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan didaerah ini untuk memulihkan kedaulatan pangan masyarakat di NTT. Pilihan pada tanaman sorgum sebagai jalan dan jembatan emas membangun kedaulatan pangan di NTT . Bupati Anton Hadjon menyadari dengan keyakinan dan pengalaman yang sudah dan terus teruji, tanaman sorgum adalah satu dari sejumlah keanekaragaman hayati pangan Indonesia yang mampu bertumbuh dan bertahan dalam kondisi yang paling ekstrim seperti iklim di NTT, dan memiliki akar historis dalan sejarah pangan di Kawasan.
Pertemuan bersama para Petani Sorgum ini agar dapat membangun dan mengangkat kembali berbagai potensi pangan lokal seperti sorgum, wijen, jewawut, padi dan beberapa tanaman pangan lain. Selain itu tujuan Rembuk ini adalah menyampaikan apresiasi kepada kelompok yang memiliki prestasi dan inovasi dalam pengembangan sorgum untuk mendukung ketahanan pangan menuju Daulat pangan.
Bupati Anton Hadjon berharap agar kelompok tani yang bergabung dalam P2SKP dalam Rembuk V Petani Sorgum NTT di Kabupaten Flores Timur ini, pertama, perlu melakukan evaluasi proses dan hasil implementasi rencana dan kesepakatan yang ditetapkan dalam pertemuan tahunan sebelumnya, kedua, mendengarkan masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak sebagai bahan refleksi untuk perbaikan mutu perencanaan, rencana aksi dan kinerja implementasi membangun ketahanan dan kedaulatan pangan dalam beberapa tahun kedepan, ketiga, memastikan penelitian dan pendokumentasian beragam benih lokal sebagai aset kekayaan milik daerah, keempat merumuskan peran secara spesifik dan terukur yang bisa dilakukan oleh P2SKP yang mendukung program Pemerintah daerah dalam upaya mengatasi masaslah Stunting di NTT.

Direktur Yaspensel Keuskupan Larantuka Rm.Benyamin Daud, Pr, dalam sambutan mengatakan dalam pertemuan ini, kita mau mengangkat martabat petani, kita mau memuliakan para petani ini. Justru dengan para petani kita – kita inilah, yang bisa menciptakan generasi – generasi yang cerdas dan sehat. Maka Gereja selalu mendukung dalam hal ini. Setiap tahun tanggal 16 Oktober dirayakan sebagai hari pangan sedunia. Menurut Rm.Benya Gereja sejak tahun 1987 dalam hai ini Konferensi Wali Gereja Indonesia sudah melibatkan segala kegiatan untuk mengangkat kembali Gerakan pangan lokal dan tahun ini Paus Fransiskus mengajak kita , untuk mengangkat potensi pangan lokal termasuk sorgum,. Maka Paus menghibau kita mengangkat kembali potensi pangan lokal kita. Untuk itu hari ini semua unsur hadir untuk berbicara pangan lokal kita, sejalan dengan motivasi Paus kita juga sungguh sungguh punya tanggungjawab moral dalam mengembangan pangan lokal. Yaspensel Keuskupan Larantuka sudah bererapa tahun ini mengangkat pangan lokal sorgum bersama dengan Ibu Maria Loretha yang digelar mama sorgum. Yasensel Keuskupan Larantuka mengajak kita jangan lupa selalu mengmbangkan pangan lokal Sorgum dan kami ajak untuk kita semua untuk memberikan apresiasi dan penghargaan khususnya kepada petani pencinta sorgum ini. Dan Direksi Yaspensel ini menitipkan pesan sesuai dengan misi Kabupaten Flores Timur “ Selamatkan Generasi Muda “ dan “ Selamatkan Tanaman Rakyat “ ini juga bisa diperhatikan dengan serius gerakan ini menangkat pangan lokal dengan mendorong anak muda Gerakan Masuk Kebun untuk mengembalikan pangan lokal Sorgum.

Ketua P2SKP NTT, Maria Loretha, SH, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Pertanian RI,Pendamping Ahli P2KSP NTT,Dari Akamidisi, Maria Rosdana Ahli Pakan Ternak Falkutas Peternakan Undana Kupang, kepada masyarakat desa Ratulodong karena pada Rembuk petani Sorgum V NTT ini bersedia menjadi tuan Rumah dan teman – teman petani Sorgum dari Manggarai Barat, Manggarai Timur, Bajawa, Bagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Sumba Timur, Rote, Alor, teman – teman Pastor, Yayasan Kehati, terima kasih atas dukungan moril dan material demi terselenggaranya kegiatan Rembuk V Petani NTT. Menurut Loretha, 5 Tahun yang lalu pada bulan Mei tahun 2014, Perhimpuan Petani Sorgum dibentuk digagas oleh alm.Pater Pit Nong, SVD. Dalam sejarah menyebaran benih Sorgum justru datang dari desa Ratulodong, melalui kelompok UB Adobera dan akhrinta memasok dan mensuplai untuk teman – teman yang sekarang mendapat julukan kampung Sorgum Likotuden . Mari kita sama – sama masuk kebun bersihkan kebun menanam Sorgum. Saat ini ada 7 Kelompok Tani yang bergabung dalam P2KSP NTT diabwah payung Keuskupan Larantuka.

Pejabat Kepala Desa Ratulodong, Gregorius Vitalis Raja Kelen, S.Pt. dalam sambutan sebagai tuan rumah menyampaikan ucapan selamat datang di desa Ratulodong, dan mengajak untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik – baiknya karena sejak hari ini dan kedepan ada dua hal penting yakni transper ilmu pengetahuan dan transpfer teknologi, akan diperoleh di desa Ratulodong. Gunakan kesepatan ini dengan sebaik – baiknya , karena penting untuk masyarakat, agar sekembalinya kita jalankan dengan sebaik – baiknya guna memudahkan kita dibidang pertanian dan demi meningkatkan produktifitas dan juga meningkatkan pendapatan. Dan dan mohon maaf bila ada kekurangan dalam pelayanan kami.

Ketua Panitia Yohanes Geli Koten, dalam laporannya mengatakan kegiatan P2SKP yakni rembuk Petani. Kegiatan ini adalah kegiatan mengkopanyekan dan menyebarluaskan praktek baik pengembangan sorgum, untuk mendukung kedaulatan pangan yang dilaksanakan oleh semua kelompok yang menjadi anggota P2SKP kepada masyarakat NTT dan semua pemangku kepentingan tekait. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 1 s/d.4 Nopember 2019, bertempat di Desa Ratulodong Kecamatan Tanjung Bunga, degan tema “Sorgum Bergizi, Sorgum Berduit”.

 

//Delegasi.Com(*/Tim)

Komentar ANDA?