Flotim Mulai Batasi Akses Publik Cegah Corona

  • Bagikan
Terlihat Suasana Taman Kota Larantuka dari Depan Gedung Bale Gelekat Lewotanah (DPRD) Flotim yang terlihat tetap tenang dan bersih. Semoga Flotim pun bersih dari Virus Corona. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA, DELEGASI.COM – Pasca meluasnya sebaran Virus Corona di berbagai belahan dunia dan menelan banyak korban jiwa, Flotim pun ambil sikap serius mencegahnya.

Apalagi, sudah ada 4 orang Warga Flotim masuk daftar Orang Dalam Pemantauan (OPD) Virus Corona alias Covid-19.

Sejumlah akses publik di Flotim pun mulai ambil dibatasi.

Plus sejumlah wilayah pun mulai lakukan ceremonial adat bersihkan kampungnya.

Sebagaimana yang dilakukan di Boru-Wulanggitang dan beberapa desa di Ile Bura mulai dari Nobo, Riangrita hingga Lewotobi, yang dimulai Hari Selasa, 24 Maret 2020 hingga Kamis 26 Maret 2020.

Paling aktual adalah Keputusan tegas Uskup Mgr.Frans Kopong Kung,Pr membatalkan Perayaan Pekan Semana Santa dan Prosesi Jumad Agung di Kota Reinha Larantuka.

Sementara itu, Pemda dan DPRD Flotim pun langsung bergerak cepat menutup dan membatasi akses-akses publik, baik di laut dan darat.

Seperti penyeberangan laut Larantuka-Tanah Merah dan Larantuka-Tobilota.

Demikian pula akses, kegiatan ke Pasar, Rumah Ibadah, Sekolah dan areal publik lainnya sudah dibatasi sejak beberapa hari kemarin.

Untuk Kantor pelayanan publik seperti Puskesmas sesuai informasi yang diperoleh media, pun mulai dibatasi jumlah petugas yang masuk.

Sedangkan, aktivitas warga di beberapa wilayah kecamatan dan pedesaan pun mulai diisolasi dan sepi.

Seperti pantauan media, di Wilayah Ile Bura, Senin 23 Maret 2020, warga enggan ke Pasar Boru-Wulanggitang.

Perkiosan dan Toko pun ditutup oleh pemiliknya sebagai akibat dampak kepanikan karena ‘hantu’ Corona.

Efeknya, Warga harus ambil langkah cepat belanja bahan-bahan Sembakonya dalam jumlah banyak karena takut stock barang habis.
Tidak seperti biasanya saat berbelanja harian sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan.

Dan, kondisi ini bisa berdampak menekan psikologis publik.

Ini terlihat saat warga di Desa Lewotobi Ile Bura dan wilayah sekitarnya menyerbu toko Gonsalu Putera berbelanja Sembako untuk kebutuhan rumah tangganya.

Anggota Komisi A DPRD Flotim, Ato Agil,SH kepada media saat dikonfirmasi menyatakan, pihaknya sudah lakukan koordinasi dengan Pemda Flotim untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Flotim, termasuk akses Laut, Darat dan Udara.

“Hari ini akan digelar rapat koordinasi bersama untuk mengambil langkah cepat. Mudah-mudahan gerak cepat sampai ke tingkat desa untuk mencegah penyeberan virus mematikan ini bisa berjalan maksimal,”katanya.

Hal sama disampaikan Sekretaris Komisi A DPRD Flotim, Yohanes Sili Rotok Bahy,S.Sos.

Pihaknya, kata Sili Rotok, diharapkan adanya koordinasi Satgas yang telah dibentuk agar perlu segera dilakukan langkah-langkah pencegahannya.

Sementara terkait akses keluar masuk di laut, darat dan udara, pihaknya meminta dinas terkait agar terus mengawasinya.

“Misalnya di Bandara, Pelabuhan Larantuka dan Terminal mesti diawasi ketat, terutama warga yang baru datang dari tempat lainnya,”ujarnya.

Pihaknya juga meminta instansi teknis terkait agar terus mensosialisasikan secara benar cara pencegahan dini dari virus Corona kepada masyarakat agar tidak terjadi salah tanggap dan menimbulkan kepanikan.

Seperti beredarnya kabar adanya perintah penutupan Pasar, Perkiosan, Pertokoan hingga Warung.

Padahal, sudah ada arahan hasil rapat Forkopimda Flotim bahwa Pasar, Toko, Kios dan Warung tetap buka seperti biasa.

Ia meminta semua pihak jangan cemas dan panik.
Tetap tenang, menjaga rumah, menjaga kesehatan diri. Jaga makan dan minum. Tetap beraktivitas dan berolahraga.

Hindari berpergian di tempat-tempat yang melibatkan lebih banyak orang.

“Jangan ogah-ogahan dengan Virus Corona. Perkuat daya tahan tubuh,”imbaunya.

//delegasi (BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan