KUPANG, DELEGASI.COM – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat meminta KPU NTT untuk membatalkan tahapan Kampenye di sembilan Kabupaten yang menyelenggarakan Pilkada 2020.
Permintaan itu terkait dengan wabah Virus corona yang kian menyebar di seluruh antero dunia, termasuk NTT saat ini.
Viktor Laiskodat, meminta para bupati, Kapolda NTT dan semua pasangan calon untuk tidak menggalang massa dalam jumlah banyak.
Sembilan kabupaten di NTT akan melaksanakan Pilkada serentak pada 23 September 2020, yakni, Kabupaten Belu, Malaka, TTU, Sabu Raijua, Manggarai Barat, Manggarai, Ngada, Sumba Timur dan Sumba Barat.
“Kita sedang berupaya memutus mata rantai penyebaran virus corona, sehingga semua pihak, saya minta untuk tunduk pada protokol yang telah dikeluarkan pemerintah, bila perlu, jangan ada kampanye. Sosialisasi dari rumah ke rumah dan langsung pilih,” ujar Viktor kepada wartawan, Selasa (24/3/2020).
Ia menambahkan, Pemprov NTT juga merencanakan mencarter pesawat Trans Nusa untuk memperlancar tugas empat dokter ahli yang telah disiapkan.
“Kita akan mobile khusus dokter ahli agar punya peswat sendiri. Mereka tidak boleh bercampur dengan siapapun, agar pelayanan terhadap pasien berjalan lancar,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengatakan, pemerintah NTT telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 miliar untuk mengatasi virus Corona (covid-19) yang saat ini mewabah.
Alokasi 60 miliar itu, menurut Viktor, merupakan anggaran terbesar penanganan virus corona dari provinsi lain di Indonesia.
Ia mengatakan, meski NTT masih negatif virus corona, namun, Pemprov NTT telah melakukan upaya pencegahan. Saat ini, Pemprov NTT telah mendatangkan 500.000 Pcs alat perlengkapan diri (APD) bagi tenaga medis. Pemprov NTT juga menyiapkan bantuan sosial tunai bagi kelompok kerja yang terdampak virus corona.
//delegasi (*/tim)