LARANTUKA, DELEGASI.COM –Seluruh tokoh masyarakat dan warga Flores Timur dimohon doa dan dukungannya agar upaya proses karantina 22 penumpang KM.Lambelu asal Flores Timur yang akan tiba dari Maumere berlangsung aman sesuai Protap penanggulangan pencegahan sebaran Virus Corona (Covid 19) selama 14 hari.
Hal ini disampaikan Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon,ST kepada warga Sarotari di Posko Satgas Covid 19 Flotim, Rabu, 08/04/2020, Siang.
Anton Hadjon yang juga sebagai Ketua Satgas Covid 19 Flotim, yang didampingi Wabup Agus Boli, bersama Kapolres Flotim, AKBP.Denys Abraham,SH.S.IK, Dandim 1624 Larantuka,
Sekda Paulus Igo Geroda,M.AP, Kadinkes dr.Ogie Silimalar bersama jajaran Satgas Covid 19 lainnya, juga meminta pengertian baik seluruh warga Flotim agar proses karantina di gedung Sanggar Kegiatan Bersama (SKB) bisa berjalan aman dan lancar.
“Iyah, walaupun berat, tetapi ini tanggungjawab pemerintah, sehingga saya mohon pengertian baik semua pihak.
Mari, kita bantu saudara-saudari kita. Kasihan mereka. Kalau ditolak, lalu mau dikemanakan mereka. Tapi, Kami upayakan semaksimal mungkin agar Karantina berjalan sesuai Protapnya. Aman dan sangat terkendali,”tegasnya memberikan pemahaman kepada warga yang terus menolak saat berdialog di Posko, Rabu, 08/04/2020, Siang.
Dikatakannya, jika karantina tak segera dilakukan, maka justru membuat penumpang makin stress dan situasi di Flotim pun bisa lebih kacau.
“Olehnya, sekali lagi Saya mohon doa dan dukungannya. Saya ajak mari kita selamatkan saudara saudari kita. Saya juga minta agar warga pun tetap tinggal di rumah, jaga jarak dan hindari kerumunan.
Percayakan pada Pemerintah dan Satgas Covid 19 Flotim, serta para tenaga medis yang menangani mereka selama 14 hari.
Dan, tempat Karantina pun akan disterilisasi dan dijaga ketat aparat Polri dan TNI. Sehingga saya minta selama karantina, warga diminta tak perlu datang ke lokasi,”tandasnya, lagi sembari menegaskan, selaku Bupati dan Ketua Satgas Covid 19 Flotim pun, dirinya tak mungkin masuk ke dalam tempat isolasi itu.
“Iyah, Saya memang datang untuk memantau, tetapi tidak mungkin masuk. Karena Saya tahu disana adalah tempat isolasi yang hanya ada petugas medis,”timpalnya.
Kapolres Denys Abraham dan Dandim 1624 Larantuka, Letkol (Inf) Komang Agus, S.Ip juga menghimbau warga agar tak perlu mendekati lokasi karantina.
“Tetaplah di rumah. Jaga jarak, kenakan Alat Pelindung Diri (APD) dan hindari kerumunan. Tak perlu cemas. Proses Karantina itu ada Protapnya. Jadi, percayakan kepada Pemerintah dan Satgas Covid 19 Flotim untuk mengurusi yang terbaik,”imbau Denys Abraham dan Komang Agus.
Pantauan Media, sejak Rabu, 08/04/2020, Siang Tokoh Adat dan warga Sarotari mendatangi Posko Satgas Covid 19 Flotim menolak Gedung SKB jadi tempat karantina.
Bahkan, meluas hingga malam jelang bus yang membawa penumpang KM.Lambelu dari Maumere masuk Larantuka.
Warga mati-matian menolak.
Mereka takut terkena dampak virus maut ini.
Berbagai upaya persuasif pun terus dilakukan Bupati Anton Hadjon bersama Kapolres Denys Abraham dan Dandim 1624 Larantuka, Letkol (Inf) Komang Agus,S.Ip.
Sementara, berbagai persiapan Karantina pun tetap jalan.
Sesuai info terakhir, Mobil yang membawa Penumpang dari Maumere, berjumlah 17 orang, dengan rincian, 10 laki-laki, 7 wanita dan 2 Balita.
Saat ini sudah berada di Larantuka, sekitar pukul 23.00 Wita.
Para penumpang pun langsung disemprot disinfektan dibalik terpal (tenda,red) yang sudah disiapkan. //delegasi (BBO)