Frans Lebu Raya Optimis, Dunia Pendidikkan NTT Alami Kemajuan

  • Bagikan
implementasi
Kepala LPMP NTT, Minhajul Ngabidin, kepala Bagian Keuangan dan BMN Setditjen Dikdasmen Kemendikbud, Supriyono dan Asisten III Setda NTT, Ben Polo Maing berpose bersama saat Rakor Implementasi K13 di Hotel Kristal Kupang, Rabu (15/3/2017).

Kupang, Delegasi.com – Pembangunan pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur dari waktu ke waktu, pelan tetapi pasti, terus mengalami kemajuan. Berbagai keberhasilan ditorehkan oleh anak-anak NTT baik di bidang akademik, olahraga, kepramukaan, maupun kegiatan pengembangan diri yang lain. Demikian sambutan  Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang dibacakan Asisten III Bidang Adminstrasi Umum Setda NTT, Benediktus Polo Maing saat Rapat Koordinasi (Rakor) implementasi Kurikulum 2013 (K13) yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) NTT di Swiss Berlin Hotel, Rabu (15/3/2017).

Selain beberapa prestasi yang diraih oleh anak-anak kita, juga mencatat ada sejumlah guru di Nusa Tenggara Timur yang meraih prestasi pada berbagai event Lomba Guru dan Penghargaan Guru. Dan ada juga yang dipercayakan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi intsruktur baik di tingkat provinsi maupun nasional.

Kendati demikian, menurut Lebu Raya tidak bisa pungkiri, bahwa secara umum pelaksanaan pendidikan di provinsi NTT masih banyak mengalami kekurangan. Hal ini dapat ditengarai antara lain, hasil Ujian Nasional yang masih menempatkan NTT pada urutan kelompok belakang, hasil Uji Kompetensi Guru yang secara rata-rata masih di bawah rata-rata nasional, angka putus sekolah yang masih tinggi, angka melanjutkan ke perguruan tinggi masih rendah dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)kita masih di bawah rata-rata nasional, yaitu 65,2 sedangkan rata-rata nasional 69,9, dimana salah satu indikator IPM ini adalah pendidikan.

“Kekurangan kita dibidang pendidikan ini disebabkan berbagai hal, antara lain kondisi geografis, kondisi insfrastruktur dan sarana prasarana dan hal-hal yang bersifat fisik lainnya,” tandas lebu Raya. Namun disamping hal-hal yang bersifat fisik tersebut, lanjut Lebu Raya, hal yang harus kita akui sebagai bahan refleksi kita semua adalah bahwa semangat juang kita masih kurang.

“Semangat juang siswa untuk belajar bersungguh-sungguh masih lemah, semangat juang guru-guru untuk terus belajar, berkreasi, berinovasi untuk mengembangkan pembelajaran aktif secara konkrit masih kurang, semangat juang masyarakat dalam bentuk partisipasi dan peduli terhadap pendidikan masih sangat rendah, dan juga semangat stakeholder untuk bersama-sama secara bersungguh-sungguh memajukan pendidikan masih perlu ditingkatkan,” jelas Lebu Raya.

Penyempurnaan kurikulum yang terus dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah melalui Kurikulum 2013, menurut Lebu Raya, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kualitas pembelajaran.

“Kurikulum 2013 mengedepankan sebuah proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inspiratif yang mampu menumbuhkan daya nalar siswa dengan baik,” jelasnya.

Menurut Lebu Raya, Kurikulum 2013 didasarkan pada 4 kompetensi inti yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu kognitif, afektif, psikomotor dan kompetensi keagamaan. Melalui implementasi kurikulum 2013 ini diharapkan akan tumbuh anak-anak yang memiliki karakter, memiliki motivasi dan daya juang yang tinggi untuk berprestasi, berani berkompetisi dan memiliki kemandirian. Dalam implementasinya, Kurikulum 2013 juga menekankan pada upaya penguatan pendidikan karakter dan budi pekerti melalui penekanan pada kompetensi afektif dan kompetensi keagamaan. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik tentang pentingnya nilai-nilai moral Pancasila, nilai-nilai kebersamaan dalam kebhinekaan (Bhineka Tunggal Eka), sehingga dalam kehidupan bermasyarakat yang diwarnai dengan berbagai perbadaan suku, bahasa maupun agama, akan tertap terjaga kehidupan yang harmonis, saling menghormati dan saling membantu.

“Upaya perbaikan pendidikan melalui implementasi Kurikulum 2013 ini tidak akan berhasil, tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak. Oleh karenanya memalui Rakor ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu semua untuk terus membangun komitmen bersama, bergandeng tangan, saling membantu sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik,” jelas Lebu Raya

Lebu Raya juga mengingatkan bawah pada saat ini, hanya tinggal mengitung hari anak-anak NTT akan menghadapi Ujian Akhir, yang pada tahun ini anak-anak harus menempuh tiga ujian sekaligus, yaitu Ujian Nasional (UN), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Sekolah (US).

“Saya minta kepada kita semua, untuk bersama-sama menyiapkan anak-anak kita dengan baik agar mereka memperoleh hasil yang maksimal. Di sisi lain hal-hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan ujian, agar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, lebih-lebih untuk sekolah yang akan melaksanakan dengan teknik UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer),” katanya.

Lebu Raya juga mengingatkan, pada tahun ini, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan menjadi tuan rumah event nasional bidang pendidikan, yaitu Festifal dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) untuk jenjang SMA, yang akan dilaksanakan pada bulan September.

“Ini adalah sebuah penghormatan dan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk hal tersebut, saya minta kepada kepada kita semua untuk menyiapkan dengan sebaik-baiknya, baik persiapan sebagai peserta maupun persiapan dalam rangka menfasilitasi terselenggaranya event tersebut dengan baik,” jelas Lebu raya mengakiri sambutanya.//delegasi(ger/hermen)

Komentar ANDA?

  • Bagikan