Kabar Duka, RD Nikolaus Duli Lolon, Ketua STIE Persada Bentara Batam Meninggal

  • Bagikan

JAKARTA, DELEGASI.COM – Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bentara Persada Batam, Keuskupan Pangkalpinang, RD Nikolaus Duli Lolon Pr, menghebuskan nafas terakhir di Rumah Sakit St Carolus, Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat, Selasa (4/8 2020)

Imam asal kampung Mulankera, Desa Atakera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, itu beberapa minggu sebelumnya sempat dirawat karena menderita sakit.

“Romo Niko Duli adalah imam diosesan Keuskupan Pangkalpinang. Ia sosok imam yang potensial bagi umat, terutama orang muda Katolik di keuskupan. Selama ini ia mempunyai kontribusi besar membangun metode pemberdayaan OMK di Keuskupan Pangkalpinang dengan membentuk lembaga outbond La Vita yang berarti hidup dan bertumbuh,” ujar RD Stefan Kelen Pr, Ketua Komsos Keuskupan Pangkalpinang dalam keterangannya yang diterima DELEGASI.COM, Selasa (4/8) sore.

Menurut Romo Stefan, alm RD Niko Duli yang berbadan tinggi dan atletis ini, setelah ia membangun La Vita dan membentuk tim pastoral kaum muda untuk menjadi trainner La Vita, ia menepi sejenak,“Romo Niko melanjutkan studi S-1 Hukum Perdata di Universitas Atmajaya Jakarta. Ia menyelesaikan sarjana hukum dengan predikat Summa Cum Laude, Karena itu, Romo Niko ditugaskan melanjutkan studi S-2 Manajemen Sumber Daya Manusia di Universitas Atmajaya hingga meraih helar Magister Manajemen,” kata Romo Kelen.

Usai merampungkan kuliah S-1 dan S-2 di Jakarta, Rd Niko Duli diangkat Uskup (Alm) Keuskupan Pangkalpinang Mgr Hilarius Moa Nurak SVD untuk menjadi Ketua Yayasan Tunas Karya (YTK), Pangkapinang. Yayasan ini menangani 44 sekolah Katolik di Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.

Selama menjadi Ketua YTK ia membangun sistem dan manajemen SDM di lingkungan YTK.

“Beliau sangat akrab dengan para tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah-sekolah di lingkungan YTK. Ia sosok yang humoris, tidak menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang harus disembah. Tidak mengkomunikasikan kultur feodalistik dari gayanya memimpin. Ia selalu membuat kajian sebelum menetapkan suatu kebikakan umum berkaitan dengan YTK sebagai lembaga publik. Ada transparansi dan akuntabilitas yang ia tunjukkan,” kata Romo Stefan

Setelah itu, ia dipercayakan menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomo Bentara Persada Bentara Batam. Selain itu, ia dikenal berani membela masyarakat kecil yang tak berdaya saat berhadapan dengan pemerintah daerah. Di Pangkalpinang, ia sering menulis gagasan-gagasan profetisnya di Harian Bangka Pos.

“Romo Niko adalah jadi Imam Projo Pangkalpinany pertama yang mengikuti seleksi untuk menjadi anggota KPUD Provinsi Bangka Belitung. Namun, ia tidak lolos seleksi, hanya berada di urutan ke 6. Tetapi presentasi makalah di hadapan tim seleksi, ia memberikan argumentasinya luar biasa karena sungguh2 menguasai materi,” Romo ujar Stefan.

Ferdinand Widiantoro mengenang RD Niko Duli tak sekadar seorang imam. Namun ia menjadikan umat sebagai sahabat, keluarga dan saudara. Di waktu tertentu bisa berlajar dan berlatih bersama mengembangkan diri sekaligus saling berbagi suka dan suka.

“La Vita Youth Centre adalah saksi di mana kita selalu bersama saat itu. Bersama kita membangun, mengajar, dan melatih demi yang terbaik bagi kita semua. Namun, saat ini kami masih bermimpi tentang semuanya, engkau justru mendahului kami. Selamat jalan. Semoga cahaya keabadian senantiasa bersamamu,” kata Ferdinand.

Warga melayat

Sejumlah warga Nusa Tenggara Timur, terutama Kabupaten Lembata, menyambangi Rumah Sakit St Carolus untuk berdoa dan memberikan pernghormatan terakhir. Jenazah imam juga berkesan di hati banyak orang dari Lembata sebagai sosok humoris.

“Kami menyapanya ‘Romo Acong’. Pasalnya, setiap ia berkesempatan memimpin Misa selama ia kuliah di Jakarta, Acong adalah nama rekaan pedagang yang diangkat dalam kotbah. Karena itu kami menyapa alm dengan nama nama ‘Romo Acong’.

Romo Niko suka melucu dan mengundang tawa,” kata Petrus Bala Pattyona, praktisi hukum nasional.

Alm RD Nikolaus Duli Lolon lahir di Mulankera, Desa Atakera, Lembata, 15 Agustus 1965. Ia lahir dari ayah-ibu Matias Laba-Juliana Barek Koban. Dibaptis di Mulankera pada 26 Agustus 1967 dan ditahbiskan jadi imam di Lekebai, Flores pada 19 September 1999.

Alm menyelesaikan SD di SD Katolik Bersubsidi Labala, Wulandoni tahun 1975 -1980. Ia kemudian masuk SMP St. Pius X di Lewoleba tahun 1980-1983.

Ia kemudian masuk SMA Kawula Karya Lewoleba, Lembata tahun 1983-1986. Masuk Tahun Orientasi Rohani di Seminari Tinggi St. Petrus, Sinaksak, Pematangsiantar dari Tahun 1986 s/d. 1994. Kemudian Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di  Paroki Regina Pacis, Tanjungpandan, Belitung Agustus 1995-1996. Ia lalu kuliah di STFT Widya Sasana, Malang September 1996-April 1999.

Ia pernah membantu Paroki Pangkalpinang mulai 1 November  1999-2022. Berturut-turut ia Delegatus Komisi Kepemudaan, 1 April 2002s-2006; Ketua Pengurus Asrama St. Theresia mulai 1 Juni 2002 – 30 Juli 2005; Pastor Pembantu Paroki Pangkalpinang mulai 1 Juni 1998-Oktober 1999.

Lalu Anggota Dewan Imam Keuskupan Pangkalpinang & Perangkat Tribunal & Hakim Keuskupan Pangkalpinang  mulai 1-Jun-2005-1-Jun-2008; Ketua Badan Penyelenggara Seminari Menengah Mario John Boen Keuskupan Pangkalpinang per 1 April 2011; Ketua Yayasan Tunas Karya Pangkalpinag 2011-2015; Anggota Tim Penyusun Buku Sinode II Keuskupan Pangkalpinang sejak 27 Agustus 2011. Terakhir ia menjabat Ketua Sekolah Tinggi Bentara Persada Batam sejak 2013 hingga ajal menjemputnya.

Menurut rencana, jenazah RD Niko Duli Lolon Pr, Rabu, 5/8 2020 pukul 08.30 WIB diberangkatkan dari Jakarta ke Pangkalpinang. Jenazah akan dibawa ke  Katedral  St.  Yosef  dilanjutkan dengan Misa Requiem & Pelepasan Jenazah untuk dimakamkan di Pemakaman Katolik Jalan Koba Pangkaloinang.

//delegasi(*/tim)

Komentar ANDA?

  • Bagikan