Kupang, Delegasi.com – Sebanyak 154 mahasiswa/praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Region Nusa Tenggara Barat (NTB )melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di desa-desa pada 6 Kecamatan perbatasan Timor Barat, Kabuten Belu, NTT.
Demikian disampaikan salah satu senior IIP (Sekarang IPDN, red), Saka Moruk (yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Umum Setda NTT, red) kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/3/17).
“Mereka akan melakukan PKL di daerah-daerah perbatasan selama 3 minggu. Sejak akhir Maret hingga pertengahan April. Region NTB di Belu, Maluku di Kepulauan Natuna, Manado di Halmahera,” ujar Saka.
Menurut Saka, pendekatan yang dilakukan oleh IPDN tahun ini adalah pendekatan di daerah perbatasan. “Pendekatan daerah perbatasan sehingga PKLnya di kawasan-kawasan perbatasan. Supaya praja lebih mengenal dan memahami karakteristik daerah perbatasan,” jelasnya.
Di desa-desa perbatasan, lanjut Saka, praja IPDN akan membantu administrasi desa, manajemen pengelolaan ADD, dan pemberdayaan masyarakat desa. “Namun dalam PKL, praja tidak diharuskan melakukan program tertentu. Tapi mereka diberi kesempatan untuk kraetif melakukan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah desa yang bersangkutan,” paparnya.
Pemantauan dan pendampingan praja IPDN di Belu, lanjutnya, akan dilakukan oleh Pembantu Rektor II IPDN, DR. Hironimus Roa (asal NTT, red). “Yang sedang PKL saat ini adalah praja tingkat 3,” ujar Saka.
Setelah PKL dan menyusun laporan PKL, jelasnya, para praja IPDN akan kembali ke Jatinangor. “Jadi saat tingkat 4, region-region yang ada di propinsi akan ditarik kembali ke kampus utama IPDN Jatinangor (Jawa Barat),” tutur Saka.
Berkaitan dengan itu, kata Saka, Gubernur IPDN akan mengunjung daerah perbatasan untuk melihat dan mengawali PKL (Praktek Kerja Lapangan) mahasiswa praja IPDN di Kabupaten Belu. “Berdasarkan konfirmasi dengan PR II IPDN, Gubernur IPDN akan tiba Kamis. Jumat ke Atambua. PKL akan mulai dilaksanakan pada Sabtu (25/3/17),” jelasnya.//delegasi (germanus/sf)
