MAUMERR, DELEGASI.COM – Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan di tengah Pandemi Covid-19 yang menyebabkan krisis ekonomi Dunia, maka salah satu solusi cepat dan tepat melalui gerakan masuk kebun untuk menanam sebanyak-banyaknya.
“Kita berada di daerah katulistiwa dengan sumber daya alam yang sangat mendukung ini, memiliki potensi besar untuk pengembangan bidang pertanian baik lahan kering maupun lahan basah, ” kata Bupati Sikka dalam arahanya saat bertemu kelompok tani di Dusun Baolokan, Desa Koting A, Kecamatan Koting, Jumat (11/9/2020) lalu.
Robi Idong mengatakan saatnya kita harus memotivasi diri untuk masuk Kebun dan tanam semua jenis tanaman baik itu ubi, pisang, jagung, padi, sayur-sayuran dan berbagai jenis tanaman apapun untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan untuk dijual.
Lebih lanjut, Alumnus SMAK Suryadikara Ende jnji mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sikka sedang giat menggerakkan para petani untuk tanam di musim kemarau dengan pola irigasi tetes.
Irigasi tetes ini sangat cocok untuk kita yang berada di daerah yang kekurangan air, karena dengan memanfaatkan air yang sedikit mampu mengaliri areal yang besar.
Gerakan masuk dan gerakan menanam di musim kemarau rupanya mendapatkan respon yang baik dari Kementerian Pertanian RI.
Beberapa waktu lalu tim dari Kementerian Pertanian datang menemui saya dan memberikan angin segar untuk kita di Kabupaten Sikka, karena program 1 musim dengan 3 kali tanam dari Kementerian Pertanian melakukan intervensi kegiatannya di Kabupaten Sikka.
“Lokasi program ini akan berpusat di 6 Desa di Kecamatan Kangae. Kecamatan Kangae sebagai Pilot project untuk program Kementan 1 musim 3 kali tanam ini ,” imbuhnya.
//delegasi (*/gerwis)