Korut Siap Tenggelamkan Kapal Induk AS

  • Bagikan
Korut
Kapal induk AS, USS Carl Vinson(US Department of Defense/EPA)/kompas

Pyongyang, Delegasi.com – Harian Rodong Sinmun edisi Minggu (23/4/2017) dalam kolom opininya memperingatkan, kapal induk USS Carl Vinson bisa ditenggelamkan “dengan satu serangan”.

USS Carl Vinson diperkirakan akan tiba di kawasan Semenanjung Korea pekan ini.

Dirilis kompas.com, pengerahan kapal induk tersebut merupakan perintah Presiden Donald Trump di tengah-tengah peringatan bahwa “kesabaran strategis” AS atas ambisi nuklir Korut sudah berakhir.

Ketegangan antara Washington dan Pyongyang juga meningkat setelah peluncuran uji coba roket terbaru Korut yang gagal dan parade militer besar-besarannya.

Kolom komentar di Rodong Sinmun – yang merupakan corong partai berkuasa, Partai Pekerja – mendampingi  laporan Kim Jong Un yang mengunjungi satu peternakan babi.

“Pasukan revolusioner kami siap tempur untuk menenggelamkan kapal induk AS bertenaga nuklir dengan satu serangan,” tulis media itu.Harian resmi Korut itu juga menambahkan, serangan atas yang mereka sebut sebagai “binatang kasar”  akan menjadi “contoh nyata untuk memperlihatkan kekuatan militer kami”.

Sementara koran pemerintah lainnya, Minju Joson, memperingatkan tentara akan “menangani tanpa ampun pukulan yang menghancurkan atas musuh-musuh sehingga mereka tidak bisa hidup kembali”.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, dalam lawatannya ke Asia – termasuk ke Indonesia – mengatakan AS mengkaji semua status Korut, “baik dalam konteks negara yang mendukung terorisme dan juga cara-cara lain yang bisa memberi tekanan kepada rezim di Pyongyang”.

Komentar itu ditanggapi Rondon Sinmun dengan menulis bahwa jika “serangan kekuatan super yang mendahului dilancarkan, maka akan memusnahkan langsung dan total bukan hanya pasukan imperialis AS yang menginvasi Korea Selatan dan kawasan sekitarnya tapi juga tanah AS dengan menghancurkannya menjadi debu”.

Korut juga mengancam akan menyerang Australia dengan senjata nuklir jika tetap menjadi sekutu AS.Pyongyang menegaskan, program nuklirnya untuk pertahanan diri namun berupaya untuk mengembangkan senjata kecil yang cukup untuk membawa rudal balistik.

Bagaimanapun belum ada bukti mereka sudah mencapai hal tersebut atau sudah berhasil mengembangkan rudal yang mampu menjangkau sasaran jarak jauh.

Unit tempur UUS Carl Vinson melakukan latihan militer bersama dengan Angkatan Laut Jepang di Laut Filipina, Minggu (23/4/2017).

Rilis Vidio

Sementara itu Korea Utara mengeluarkan video propa ganda kehancuran Amerika Serikat. Video yang berdurasi 4 menit itu memperlihatkan peluru kendali dari kapal selam menghantam Washington hingga akhirnya memperlihatkan bendera AS yang terbakar.

Video yang diberikan judul “Kesempatan Terakhir” itu juga memperlihatkan rangkaian serangan roket yang kemudian mengarahkan penonton pada pemandangan peluru kendali yang menghantam Gedung Putih dengan tulisan “Jika imperialis AS mendekat, kami akan hantam mereka dengan nuklir”.

Tak hanya itu, sejumlah peristiwa yang melatarbelakangi hubungan Korut dengan AS juga diperlihatkan. Penangkapan sejumlah pilot dan kapal perang yang diduga milik AS hingga barisan tank artileri diperlihatkan di video tersebut.

Adapun video propaganda tersebut disebarkan oleh situs propaganda Korea Utara pada Sabtu (26/3/2016).

Krisis nuklir di Korut sudah menyeruak sejak awal 1990, hingga kini krisis itu masih menjadi ancaman bagi AS. Beberapa kali Korut mencoba mengancam akan mengirim roket dengan hulu ledak nuklirnya ke tetangganya Korea Selatan hingga ke AS.

Ketegangan di semenanjung Korea semakin meningkat sejak Pyongyang melanjutkan ujicoba nuklirnya pada Januari. Lalu, peluncuran roket satelit pada bulan berikutnya yang disebut-sebut merupakan salah satu ujicoba rudal balistiknya.

Tak hanya itu, Korut juga disebut-sebut tengah mengembangkan rudal balistik dari kapal selamnya yang memiliki kemampuan untuk membawa hulu ledak nuklir. Rencana ini membuat ancaman di semenanjung Korea semakin memanas.

Disebutkan, pengembangan rudal balistik dari kapal selam itu berhasil dilakukan oleh Korut. Meski begitu, beberapa ahli meragukan klaim keberhasilan tersebut.//delegasi(*)

Komentar ANDA?

  • Bagikan