Kupang, Delegasi.com- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengatakan bahwa dengan Iradiasi panas matahari tertinggi di Indonesia, maka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kedepan akan menyumbangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sangat berlimpah untuk Republik ini.
Demikian dikatakan Gubernur Laiskodat saat menghadiri kegiatan Penanaman 2000 Pohon yang diprakarsai oleh PLN Cabang NTT yang bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana Kupang, di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa, (27/10/2020).
“Hasil riset yang dilakukan oleh Bank Dunia belum lama ini, menjadikan Provinsi NTT sebagai salah satu, bahkan satu – satunya Provinsi di Republik ini yang selain memiliki iradiasi panas matahari tertinggi di Indonesia, juga memiliki kecepatan angin yang sangat konstan di sepanjang pantai di NTT. Rizet yang mengatakan demikian,” ungkap Gubernur Viktor.
Menurut Gubernur Viktor, bahwa sekarang tidak ada pilihan lain bagi kita semua untuk segera melupakan energi fosil. Mulailah kita berpikir tentang Energi Baru Terbarukan.
Bahkan saat ini perusahaan – perusahaan besar di dunia menamakan diri mereka Renuble Energi Hundred Persen. Artinya bahwa apapun yang diproduksi oleh perusahaan manapun di dunia ini yang tidak menggunakan Blue Energi, maka sudah pasti ditolak. Hal ini mengharuskan kita untuk segera menggunakan Energi Baru Terbarukan.
Presiden Jokowi telah mencanangkan dan memaksakan untuk Energi Baru Terbarukan pada tahun 2024 harus menyentuh angka 23%. Secara Nasional saat ini PLN ada di angka 10 – 11%. Itu artinya masih kurang sekitar 12%, dan untuk mencapai itu dibutuhkan kerja ekstra.
“Oleh karena itu, sebagai Gubernur saya pastikan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi lompatan ekonomi di Provinsi ini akan mencapai 2000 bahkan 3000 kali lipat berkat Energi Baru Terbarukan yang akan disumbangkan buat Negara ini, baik dari energi matahari, angin maupun bio masanya,” lanjut Gubernur.
Mengakhiri sambutannya, mantan Anggota DPR RI ini memberikan apresiasi kepada pihak PLN dan Undana Kupang yang telah berpikir maju bukan saja untuk mengisi kekosongan energi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif membangun ekonomi mereka dalam mendukung energi di Provinsi ini, yang adalah merupakan energi masa depan Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Nusa Cendana, Fredrik L. Benu, dalam sambutannya mengatakan bahwa penanaman 2000 anakan pohon Lamtoro dan Kaliandra ini berada di lahan seluas 5 hektar. Selanjutnya tanaman ini akan diolah menjadi Pembangkit Listrik di NTT.
General manejer PT PLN Cabang NTT, Agustinus Djatmiko, dalam sambutannya mengatakan bahwa momentum ini bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke 75.
“Meskipun NTT tidak memiliki batu bara, tetapi Renueble Energinya sangat luar biasa dan untuk energi matahari menjadi energi listrik, daerah lain hanya maksimal menyala 4 jam, sedangkan di Provinsi NTT bisa menyala sampai 9 jam,”ungkapnya
Agustinus juga menambahkan untuk kebutuhan cacahan pohon Kaliandra dan Lamtoro, setiap harinya PLN membutuhkan 30 ton cacahan dari kedua pohon ini.
//delegasi(*/tim)