KEFAMANANU, DELEGASI.COM– Tahapan pemungutan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia pada Desember 2020 yang digelar secara serentak untuk daerah-daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir pada 2021 tinggal menghitung hari.
Sistem pemilihan kepala daerah secara serentak itu, merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan di Indonesia.
Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020 sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Dari total 224 kabupaten peserta Pilkada serentak itu, sembilan kabupatennya ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dari sembilan kabupaten itu, satu kabupaten penyelenggara Pilkada serentak diantaranya adalah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang akan menjadi fokus Catatan “Menakar Kemenangan Paket Peserta Pilkada dari Pemetaan Basis Pemilih”.
Data dari KPUD TTU selaku penyelenggara Pemilu menyebutkan bahwa, jumlah pemilih di Pilkada TTU pada 9 Desember 2020 itu mencapai 172.385 orang dengan rincian berdasarkan jenis kelamin perempuan 87.050 orang dan pemilih berjenis kelamin laki-laki 85.335 orang.
Total pemilih itu tersebar di 518 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam 24 kecamatan di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Distrik Oecusse, Negara Republik Demoktatik Timor Leste itu.
Jumlah pemilih tersebut, apabila dipetakan lagi menurut kecamatan, maka jumlah pemilih terbanyak (Pemetaan1) antara 10 ribuan hingga 27 ribuan terkonsentrasi di Kota Kefamenanu sebanyak 27.886, diikuti Kecamatan Insana 13.870 pemilih, Kecamatan Miomafo Barat 11.307 pemilih, Kecamatan Biboki Anleu 10.437 orang.
Sisanya antara 7 ribuan hingga 8 ribuan (Pemetaan2) tersebar di Kecamatan Noemuti 8.948 orang, Kecamatan Miomafo Timur 8.293 orang, Biboki Utara 7.611, Insana Tengah 7.284 serta Insana Barat 7.078 pemilih.
Selebihnya, dengan jumlah pemilih berkisar antara 5.400-an hingga 6.790-an (Pemetaan3) tercatat di Kecamatan Bikome Selatan hingga Kecamatan Biboki Moenleu.
Hitungan matematis, pasangan calon bupati dan calon wakil bupati TTU yang menang diarea pemetaan satu, dua dan tiga dengan prosentase kemenangan diatas 40% hingga 60% maka pasangan tersebut dialah pemenang Pilkada di Kabupaten TTU.
Peluang ini (matematis) ada sesuai urutan pasangan Nomor Urut 1 yaitu, Kristiana Muki dan Yosef Tanu (KITA SEHATI). Paket Nomor Urut 2 yaitu Hendrikus Frengky Saunoah dan Amandus Nahas (FRES) dan paket Nomor Urut 3 yaitu, David Juandi dan Eusabius Binsasi (DESA SEJAHTERA).
Ketua Tim Pemenangan Paket KITA SEHATI, Dolfianus Kolo, menanggapi pemetaan basis pemilih mengakuinya, karena merupakan data riil pemilih dari penyelenggara.
Meski menurut anggota DPRD NTT dari Partai Nasdem itu, ada beberapa data basis pemilih dalam tabel yang diarsir itu (Lihat Tabel Data Pemetaan Basis Pilkada TTU) belum tepat berdasarkan bahan data yang dimiliki Paket Kita Sehati dan sudah melalui validasi.
“Jadi pemetaan basis data pemilih Pilkada TTU (yang diarsir) untuk paket Kita Sehati itu, ada yg benar dan ada yang belum benar atau sesuai,” katanya.
Seperti sebut dia, di Kecamatan Miomaffo Timur itu basis Kita Sehati dan diikuti oleh Desa Sejahtera, Berikut Kecamatan Miomaffo Barat, Miomafo Tengah, Kecematan Bikomi pada umumnya, Kecamatan Noemuti seluruhnya.
Berikut kata Dolfi, Basis di Kecamatan Insana Utara itu didominasi paket Kita Sehati lalu diikuti oleh paket Fres.
Demikian pula kata Dolfi di Kecamatan Insana induk direbut paket Kita Sehati, termasuk Insana Barat, Insana Fafinesu, Biboki Selatan, Biboki Anleu, Biboki Utara dan Kecamatan Mutis itu dikuasai paket Kita Sehati.
Jadi secara umum, kata Dolfi, berdasarkan data sebaran jumlah pemilih di tiga wilayah besar seperti Biboki sekitar 35 ribu orang, Insana sekitar 37 ribu orang dan Miomaffo yang termasuk didalamnya Kota Kefamenanu mencapai 90 ribu pemilih.
Sehingga jika pemetaan itu dirunut berdasarkan tiga wilayah besar Biboki jumlah pemilihnya mencapai 35 ribu, Insana 37 ribu dan Miomaffo sebanyak 90.000 yang jika ditotalkan mencapai 162.000 dari total pemilih Pilkada TTU versi KPUD 172.385 minus sekitar 10 ribu lebih itu bisa dinyatakan tidak ikut memilih karena belum memiliki KTP-E, berhalangan ke TPS karena alasan kesehatan, berada di luar daerah pada hari “H” pencoblosan dan atau sebab lainnya.
Jadi asumtif – prediktif kami paket Kita Sehati yakin dan jamin berdasarkan data yang ada, terutama pemetaan dan sebarannya di 24 Kecamatan dan desa serta kelurahan di TTU akan memenangkan Pesta Demokrasi lima tahun ini 9 Desember 2020 dengan angka yang berkisar antara diatas 50 persen hingga 60 persen.
“Kita Sehati unggul di Miomaffo, Insana dan Biboki. Kita Sehati sekarang berada pada posisi kemenanagan 50-60 persen,” pungkasnya.
Sementara Ketua Tim Pemengan Paket FRES, Yasintus Naif melalui WhatAppnya mengapresiasi data dan analisis itu, hanya saja keterangan yang diarsir dalam tabel data itu, terkesan tendensius.
“Jika pemetaan ini versi medsos maka itu adalah tendensius,” kata Wakil Ketua DPRD TTU saat ini, tanpa menjelaskan apa maksud dari tendensius itu.
Sebelumnya dalam tabulasi penghitungan perolehan suara Pileg 2019 versi exel dari partai partai koalisi yang mengusung paket FRES, pasangan nomor urut dua (2) ini meraih 48% dari akumulasi perolehan 60.998 suara gabungan delapan parpol yang mengusung paket FRES. Diikuti paket nomor urut tiga (3) yaitu 23, 27% dari total perolehan suara tiga parpol pengusung paket Desa Sejahtera 29.674 suara Pileg 2019. Menyusul pasangan Kristiana Muki — Yosef Tanu dengan nomor peserta satu 21,99% dari total akumulasi perolehan suara Partai Nasdem pada Pileg 2019 sebanyak 29.023 suara atau setara dengan 8 kursi di DPRD TTU.
Sedangkan Ketua Tim
Pemenangan pasangan DESA SEJAHTERA, Gabriel Manek, ketika dikonfirmasi lewat WA-nya, mengatakan terimakasih untuk informasi dan analisis pemetaan basis Pilkada TTU.
“Terimakasih untuk informasinya,” tutup anggota DPRD NTT dari Partai Golkar.
Sebelumnya Tim Sukses Paket Desa Sejahtera menyebutkan hasil survei internal Partai Golkar TTU pada Oktober 2020 untuk Pilkada TTU menyebutkan Paket Desa Sejahtera meraih sekitar 41% dari 54.120 suara dari total perkiraan suara Sah 132.000 suara dari sekitar 172.000 lebih DPT Pilkada TTU.
“Jikalau ini yang terjadi maka bisa dipastikan tanggal 9 Desember 2020 hasilnya tidak akan meleset.
Akhirnya pemetaan data basis pemilih di Pilkada di atas dapat menjadi dasar untuk membantu pemilih, terutama pemilih pemula untuk lebih meyakinkan pilihannya selama hari-hari tersisa masa tenang.
Sebab partisipasi pemilih dalam hajatan demokrasi merupakan salah satu alat ukur kualitas dari demokrasi itu sendiri.
Bukan cuma itu, dukungan publik pemilih terhadap para kandidat di Pilkada terkategorisasi dalam segmentasi pemilih dan pendekatan kandidat terhadap varian segmen pemilih akan sangat mempengaruhi prestasi demokrasi politik , baik dari segi popularitas, akseptabilitas, maupun elektabilitasnya.
Untuk itu, persebaran peta dukungan publik dalam Pilkada dapat ditelusuri berdasarkan wilayah atau demografi yang mencakup karateristik responden seperti jenis kelamin, umur, profesi, penghasilan, dan lain-lain. Termasuk membaca trend elektabilitas dan peta dukungan pemilih di Pilkada.
//delegasi(*/Tim)