JAKARTA, DELEGASI.COM – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) akan merekrut calon pengajar praktik untuk angkatan ketiga. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Pendidikan Guru Penggerak, Kasiman menyatakan, kuota untuk pengajar praktik berjumlah 560 orang.
“Rekrutmen ini tersedia bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah dan praktisi pendidikan,” ucap dia melansir laman Kemendikbud, Selasa (19/1/2021). Nantinya, kata dia, para pengajar praktik mempunyai peran untuk memfasilitasi calon Guru Penggerak dalam melakukan refleksi dan membuat capaian perkembangan.
Lalu juga melakukan evaluasi, memberikan umpan balik, dan memfasilitasi lokakarya pada proses Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Sementara itu, bilang dia, untuk jadwal seleksi calon pengajar praktik akan dibuka juga pada 18 Januari sampai 15 Maret 2021.
Penilaian seleksi tahap pertama akan dilakukan pada 30 Maret sampai 16 April 2021, setelah semua dokumen yang diunggah oleh peserta dilakukan verifikasi dan validasi. Selanjutnya, sebut dia, seleksi tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 24 Mei – 11 Juni 2021 yang terdiri dari simulasi mengajar dan wawancara.
Perlu diketahui, sebelum ditetapkan menjadi pengajar praktik, peserta akan mendapat pembekalan fasilitasi dan pendampingan pendidikan Guru Penggerak terlebih dahulu. PGP merupakan program pendidikan kepemimpinan, guna menyiapkan para Guru Penggerak yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran masa depan.
Asal tahu saja, kuota yang dibuka untuk rekrutmen Guru Penggerak sebanyak 2.800 orang. Kuota itu untuk guru jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Oleh karenanya, program Guru Penggerak menitikberatkan pada kemandirian guru dalam mengembangkan profesi dan kompetensi kepemimpinan pembelajaran.
Dia optimistis, guru penggerak bisa menjadi calon kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun instruktur pelatihan guru di masa depan.
“Melalui kelas pelatihan daring, lokakarya dan pendampingan yang terukur, program ini bisa menghasilkan bibit pemimpin Indonesia di masa mendatang dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” harap Kasiman.
Adapun Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, serta bernalar kritis.
Kemendikbud berharap melalui program ini, guru penggerak dapat hadir sebagai mentor guru lain yang menjadi agen perubahan ekosistem pendidikan. Di mana yang menjadi fokusnya adalah melayani anak, yakni memberikan pelajaran kepada siswa.
“Kami mengimbau para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun praktisi pendidikan dapat bergabung ke pengajar praktik maupun guru penggerak,” tutup Kasiman.
//delegasi (kompas)