Adonara, DELEGASI.COM – Masa tanggap Bencana alam Berakhir PADA Sabtu 1 Mei 2021. Sambil Menunggu Pembangunan rumah Di Lokasi baru, Pemda Flores Timur siapkan rumah alternatif Bagi Warga Korban Bencana alam di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
Kepala Desa Narasaosina Yeremias Kewa Ama seperti yang dilansir Pos Kupang mengaku warganya sudah siap menyerahkan 21 rumah hunian sementara untuk korban bencana alam yang selama ini berada di posko pengungsian MAN 1 Waiwerang.
“Sudah rapat bersama pihak kecamatan dan saya sampaikan bahwa warga sudah rela beri rumah untuk beberapa bulan ke depan,” ujarnya kepada Pos Kupang, Minggu (2/5/2021).
Baca Juga : Ansel Deri Luncurkan Buku ‘Jejak dari Rantau’, Biografi Sejumlah Tokoh NTT
Baca juga: Pemda Flotim Akan Renovasi Jembatan Darurat Yang Dibangun Satgas Yonzion 14 di Lokasi Bencana Adonara
Ia mengatakan, 21 rumah itu merupakan bantuan dinas tenaga kerja untuk warga desa Narasaosina pada tahun 2006 silam. Meski demikian, beberapa warga yang hingga kini belum berada.
“21 rumah itu memang pemiliknya. Setelah saya lakukan pendekatan dengan tokoh adat, semua setuju. Saya lalu dekati pemilik rumah dan mereka semua ikhlaskan untuk membantu korban bencana sambil menunggu pembangunan rumah di lokasi baru,” jelasnya.
Baca Juga: Wai Jara, Sumber Mendamaikan Sekaligus Malapetaka
Ia mengatakan, karena lama tidak ditempati, ada beberapa fasilitas rumah itu sudah rusak. Meski demikian, menurut dia, rumah itu masih layak huni.
“Ada yang dindingnya rusak, ada juga MCK-nya. Menurut penjelasan kecamatan, kerusakan nanti diperbaiki dan dibiayai pemda. Pada dasarnya desa Narasaosina sudah siap serahkan rumah itu, tinggal tunggu jadwal renovasi dari pemda,” katanya.
Terkait dana hunian bagi korban bencana yang difungsikan untuk biaya sewa rumah, ia mengatakan masyarakat pemilik rumah sudah bersedia ikhlas tanpa ada niat memungut biaya.
“Masyarakat beri dengan ikhlas, karena mereka juga keluarga kita. Sekarang, kita tunggu kapan direnovasi. Soal dana hunian, biarlah korban gunakan untuk kebutuhan hidup mereka,” tandasnya.
Ia menambahkan, dalam pertemuan dengan pihak kecamatan, ia meminta lokasi yang dipersiapkan untuk korban, harus memprioritaskan kenyamanan.
“Kenyamanan harus diprioritaskan, tidak boleh keresahan, apalagi mereka masih trauma. Berilah mereka rumah sementara yang aman untuk aturan traum mereka,” tutupnya.
// delegasi (PK)