KUPANG, DELEGASI.DELEGASI.COM – Pengamat ekonomi Universitas Kristen Arta Wacana (UKKupang ( UKAW Kupang) sekaligus pengamat ekonomi, Dr. Frits Fanggidae mengikuti pertemuan terkait akselerasi vaksinasi dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Senin (3028/2021)
Bersama dengan sjumlah elemen masyarakat lainnya, Dr Frits Fanggidae sebagai utusan non partisan hadir dalam diskusi di Istana negara setelah mendapat undangan dari Ibu Juliat Laskodat yang adalah wakil masyarakat NTT di DPR.
Menurut Dr. Frits, pertemuan yang membahas tentang akselerasi vaksinasi. Presiden sangat mengharapakan peran serta semua elemen masyarakat dapat mengambil peran dan bersinergi dalam proses ini.
“Kami diskusi soal penanganan covid-19. Presiden menyampaikan perkembangan covid-19 dan penanganan melalui PPKM. Pada bulan September hingga Oktober akan mengakselerasi pelaksanaan vaksinasi,” ungkap Dr. Frits.
Dikatakannya, Presiden meminta pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk tidak menumpuk vaksin di gudang, tetapi harus memaksimalkan vaksinasi covid-19 di daerah masing-masing. Vaksin yang sampai ke daerah harus segera ditindaklanjuti, jika habis maka akan dikirim lagi dari pusat.
Dalam pertemuan tersebut, dikatakan Frits, Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada Gubernur NTT terkait percepatan vaksinasi di daerah. Hal ini juga sudah disampaikan langsung kepada Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
“Presiden Jokowi meminta agar pemerintah daerah segera mempercepat proses vaksinisasi, karena pada bulan September vaksin yang masuk ke Indonesia sebanyak 70 juta vaksin dan bulan Oktober sebanyak 80 juta vaksin,” ujarnya.
Menurut Frits, jika Pemda ingin mempercepat segala proses vaksinasi, maka pemerintah harus mampu bekerja sama serta bersinergi dengan semua komponen yang ada di daerah, baik itu TNI, Polri, dan juga masyarakat.
“Gubernur NTT juga akan mengerahkan seluruh kekuatan pemerintah dan masyarakat untuk mempercepat vaksinasi tersebut, yang mana Gubernur siap melaksanakan pesan Presiden Jokowi,” tegasnya.
//delegasi(hermen Jawa)