Kupang, Delegasi.com – Mantan Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Ir.Johannes Kaunang,MS merasa miris terhadap pernyataan salah satu Ketua Parpol tertentu yang menyudutkan Partai Demokrat di NTT. Kaunang berharap semoga Partai Demokrat di NTT baik baik saja, tidak terpengaruh dengan pernyataaan yang memecah belah rakyat Nusa Tenggara Timur. Apalagi sebagai Pendukung Benny K.Harman dia merasa pernyataan itu adalah pernyataan dari politisi dengan melakukan praktek politik kotor.
“Semoga Partai Demokrat di NTT baik baik saja”, tanda Kaunang kepada wartawan di Kupang , Kamis (3/8/2017). Kaunang dimintai tanggapanya terkait terjadinya saling “serang menyerang” dua partai besar di NTT jelang hajatan Pilgub dan pilkada di NTT. Apalagi sasaran serang adalah Benny K.Harman yang nun jauh sebelum dia dorong sebelum pergantian kepemimpinan di DPD Partai Demokrat NTT.
“Yang Pasti saya dukung BKH jauh sebelum saya diganti. Karena menurut saya kepribadian Pak Benny cocok untuk melakukan perubahan yang mendasar di NTT”, tandas Kaunang.
Seperti diketahui, dalam suatu kesempatan, anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Victor Laiskodat di depan public di Kabupaten Kupang menyampaikan, ada sebagian kelompok anak bangsa yang ingin membangun satu negara yakni negara khilafah. Celakanya, partai- partai pendukungnya ada juga di NTT seperti Partai Demokrat. Mereka mendukung supaya kelompok ekstrim tumbuh di NTT.
Pernyataan yang diposting di media sosial itu memantik reaksi para petinggi partai democrat di Jakarta. Partai Demokrat menilai ada keinginan dan kekuatan politik tertentu agar kader- kader terbaik Partai Demokrat tidak memimpin dan tidak ikut ikut kontestasi dalam pilgub dan pilkada 10 kabupaten pada 2018 mendatang.
Langkah itu menurut Partai Demokrat sangat disesalkan karena dapat menyesatkan dan hanya ingin menjauhkan Demokrat dari rakyat NTT. Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Rahlan Naridig sampaikan ini kepada wartawan di Kupang terkait tuduhan salah satu parpol bahwa Demokrat adalah pendukung ormas radikal dan HTI yang layak dibunuh seperti PKI, Kamis (3/8). Rahlan mengatakan, ada pernyataan tokoh parpol tertentu yang sengaja membentuk persepsi keliru tentang Demokrat dan munculnya kader terbaik dalam kontestasi politik 2018 di NTT. Karena itu, Demokrat menyatakan, (satu), tuduhan bahwa Demokrat adalah salah satu parpol yang pada tingkat nasional tidak mendukung Perpu pembubaran Ormas radikal sehingga harus “dibunuh” di NTT adalah upaya sistemasts dari kekuatan politik tertentu untuk menghancurkan kredibilitas Demokrat di NTT khususnya dan tingkat nasional umumnya. Pernyataan yang secara sederhana menyamakan sikap kristis terhadap Perpu dan pembubaran HTI dengan sikap mendukung HTI dan ormas radikal sangat tendensius, menzalimi dengan maksud agar Demokrat dijauhkan dari rakyat NTT. (Dua), ajakan kepada rakyat untuk tidak mendukung dan tidak memberi tempat kepada Demokrat di NTT pasti berkaitan dengan kontestasi demokrasi yang segera aka berlangsung d NTT, baik terkait pilgub maupun pilkada 10 kabupaten. (Tiga), rakyat NTT diminta untuk tetap tenang bekerja, menjaga perdamaian dan keharmonisan dengan tidak gampang diprovokasi oleh peryataan- pernyataan politik tokoh tertentu yang hendak mengganggu keharmonisan relasi antarkelompok masyarakat NTT yang selama ini sduah terpelihara dengan baik. (Empat), Demokrat di tingkat nasional termasuk NTT mendukung setiap ikhtiar pemerintah untuk menutup pintu terhadap tumbuh kembangnya ormas- ormas radikal d masyarakat yang secara tegas menolak ideologi Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan anti kebhinekaan. “Bagi Demokrat di seluruh wilayah republik, empat pilar bangsa adalah harga mati. Karena itu adalah menjadi panggilan sejarah Demokrat untuk terus mengawal Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen sebagai hukum negara tertinggi,” tandas Rahlan. Ia menyatakan, Demokrat adalah partai nasionalis yang menolak kelompok- kelompok radikal yang berbasis agama. Karena itu, tidak ada tempat bagi kelompok ormas seperti itu. Masyarakat NTT diminta untuk tidak terprovokasi dan ditakut- takuti dengan cara keji. “Kita sangat sesalkan pernyataan salah satu tokoh pemimpin parpol yang sangat tidak patut dikemukakan di bumi NTT,” tegas Rahlan. Beni Kabur Harman menyampaikan, sudah menjadi pengetahuan umum tokoh pemimpin parpol yang menuduh Demokrat sebagai pendukung ormas radikal dan HTI. Pernyataan politik seperti ini menunjukkan sebuah lompatan cara berpikir sesat. Pernyataan tersebut juga sebagai cerminan ketakutan dan kepanikan politik yang tidak ingin bersaing secara sehat dalam politik. “Kami tidak ambil langkah hukum terkait pernyataan tokoh pemimpin parpol itu. Sikap kami yang tertuang dalam beberapa poin sudah sangat dalam dan menukik. Politisi yang pnya hati nurani pasti terhentak,” tegas Beni.//delegasi(hermen)