LARANTUKA-DELEGASI.COM–Dalam rangka menyiapkan wirausaha dalam menghadapi perubahan sosial, budaya dan kemajuan teknologi yang pesat, serta siap memenuhi kebutuhan pasar.
Tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja, tapi masa depan yang berubah sangat cepat, yang butuh persiapan ketrampilan serta literasi digital yang memadai, Krealogi dari PT. Du Anyam, bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, menggelar kegiatan Pendampingan Usaha Bagi Wirausaha Muda Sektor Wastra dan Handycraft di NTT, pada Selasa, 14/09/2021, di Larantuka, secara virtual, yang melibatkan 100 Wirausaha muda dari 10 Kabupaten/Kota se-NTT.
Hal ini disampaikan Direktur Komunikasi & Kemitraan Du’ Anyam & Krealogi, Hanna Keraf dalam Press Release yang diterima Redaksi Delegasi.Com, belum lama ini.
Dalam pernyataannya, Hanna Keraf menjelaskan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah (UKM), untuk meningkatkan skala usaha bisnis, melalui rangkaian pelatihan Krealogi.
Juga sebagai bentuk nyata kolaborasi positif bersama Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, untuk mendukung usahawan muda di NTT meningkatkan usaha dan bisa bertahan di tengah Pandemi Covid-19, melalui pelatihan dan konsultasi usaha.
“Ini melibatkan 100 usahawan muda, dari 10 Kabupaten/Kota se NTT,”pungkas Hanna Keraf.
Adapun sejumlah rangkaian acara kegiatan, antara lainnya, Pembukaan diawali Sambutan Hanna Keraf selaku Direktur Komunikasi & Kemitraan Du’Anyam, Perwakilan Dinas Koperasi & UKM NTT, serta Kementerian Koperasi & UKM Republik Indonesia.
Kemudian, pembukaan secara resmi dengan menyampaikan gesture yang digunakan selama kegiatan dan penutupan kegiatan.
Lalu, dilanjutkan dengan Bagian Talkshow narasumber dan Brief peserta pelatihan.
Sekedar diketahui, Du Anyam adalah kewirausahaan lokal yang memproduksi dan mendistribusikan Anyam, memberdayakan perempuan serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak di pelosok Indonesia.
“Du Anyam memulai dunia usaha di Flotim sejak tahun 2014, dan hingga kini, sudah lebih dari 54 Desa, baik di Papua, NTT dan Kalimantan Selatan yang diback up,”ujar Hanna Keraf, lagi.
Secara aktif, Du Anyam, juga mengembangkan rantai pasok kerajinan tangan dari daerah terpencil Indonesia, guna meningkatkan taraf hidup kaum perempuan.
Sudah lebih dari 6 tahun, Du Anyam fokus pengembangan sistim dan standarisasi rantai pasok pengrajin tangan.
“Sebagai pelaku usaha sendiri, Du Anyam sangat memahami kendala UMKM Kriya dalam manajemen pesanan, produksi, persediaan/stock sampai pengiriman sebagai alasan bagi UMKM Kriya untuk bisa mengakses pasar secara berkelanjutan dan mengakses modal untuk kelanjutan usahanya,”timpal Hanna Keraf.
Menjawab tantangan pasar terhadap produk kerajinan tangan, yang memiliki konsistensi kualitas dan jumlah, serta pengiriman yang tepat waktu, dan komunikasi yang baik, menjadi alasan Du Anyam, dalam membangun sistim rantai pasok yang kuat dan berbasiskan teknologi.
Dan, sejak akhir 2018, Du Anyam, sudah membangun serta menggunakan secara internal sistem yang berbasiskan apliikasi digital untuk manajemen produksi dan order yang memungkinkan untuk dilakukan monitoring secara jarak jauh dan terintegrasi,”tambahnya.
Ditambahkan, dalam kurun waktu 1 tahun, Krealogi oleh Du Anyam sudah bekerjasama dan menerima penghargaan dari berbagai pihak, dari dalam dan luar negeri.
Diantaranya: Juara 1 di Indonesia dan 12 di Global mewakili Indonesia di Global Round bersama 29 pemenang dari negara lain di ajang She Lowes Tech (Kompetisi wanita dan teknologi terbesar di dunia).
Juga pemenang utama dalam 2020 Cocohort lmpac Collective oleh UNDP.
Top 3 pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementrian Koperasi dan UMKM RI, termasuk dalam 400 inisiatif yang memberi dampak positif dalam perubahan dunia usaha wirausaha dan kreatif di seluruh Asia dari Gen. T. Leader Tomorrow.
Kemudian, pada tahun. 2020 juga, Krealogi Du Anyam sudah memberikan 80 kali pelatihan virtual bagi Wirausaha Muda pada 8 kabupaten/kota, yang melibatkan 300 an peserta, melalui kemitraan bersam UNOPS, Badan Restorasi Gambut, Sustour, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, UK Indonesia Tech Hub, Kampung Berseri Astra, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
(Delegasi.Com/BBO)