SUMBA, DELEGASI.COM– Bertepatan dengan momentum HUT Sumpah pemuda 28 Oktober 2021 bertempat di gedung kebaktian GKS Jemaat Waikelo, diselenggarakan Rapat konsolidasi pemuda GKS sekabupaten Sumba Barat Daya dengan mengambil Thema Peran pemuda kristen dalam menyikapi tantangan yang dihadapi gereja di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung atas inisiatif kepala perwakilan GKS wilayah kabupaten Sumba Barat Daya dan Komisi pemuda . Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPR RI Dapil NTT 2, Fraksi Nasdem, Ratu Wulla, ST.
Pdt Yakub Malo Bili, STh,.MPd selaku pimpinan komisi pemuda atas Sinode GKS dalam sambutannya menekankan agar pemuda jemaat baik di atas Jemaat maupun di Klasis bergandengan tangan untuk melakukan peran strategis bagi kemuliaan Nama Tuhan.
“Masa muda tidak datang dua kali. Karena itu ambillah waktu untuk berperan aktif dalam kegiatan gereja.Talenta,waktu serta kebisaan yang Tuhan anugerahkan harus dipakai bagi hormat dan kemuliaan Nama Tuhan,” ungkap Pdt Yakub
Dilain pihak Pdt Benyamin Kondi S.Th selaku Kepala perwakilan GKS wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya menghimbau pemuda pemudi sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemuda pemudi gereja yang adalah tulang punggung gereja.
Pdt Benyamin juga mengharapkan agar pemuda yang mengikuti pertemuan hari ini menjadi motor penggerak dalam usaha melibatkan kawan kawan di jemaat masing-masing dengan terlibat dalam pelayanan.
“Pendeta juga manusia,pendeta butuh topangan dari berbagai pihak termasuk unsur pemuda dalam melakukan banyak perkara rohani demi kemuliaan Nama Tuhan,” ujar Pdt Kondi
Dalam Kesempatan tersebut Ratu Wulla, memulai penyampaiannya dengan menceritakan kisah penyertaan Tuhan dalam kehidupan keluarga, pendidikan dan organisasi.
“ Jangan lihat kesuksesan ibu Ratu hari ini tapi tengoklah proses belajar yang dialami sejak saya di SMAN Waikabubak.Perempuan dan laki-laki punya hak yang sama mengambil peran dalam politik. Pemimpin sukses tidak dilahirkan semalam tapi muncul dari proses yang panjang. Jangan alergi politik. Tidak selalu benar anggapan orang bahwa politik itu kotor. Justru berpolitik adalah kesempatan melayani banyak orang lewat kebijakan dan anggaran bagi keselamartan banyak orang,” Ungkap Ratu Wulla.
Beliau juga mendorong semua anak muda untuk terus belajar dan berorganisasi menuntaskan studi serta mengambil peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bergereja.
“Saatnya kita tidak boleh jadi penonton saja.Waktunya untuk berperan positif dalam berbagi lini kehidupan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua panitia Stepanus Laba, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah permulaan bagi kegiatan kedepan yang akan melibatkan banyak pemuda.Keberanian memulai adalah langkah maju.
Dia mengharapkan pertemuan berikutnya akan dihadiri banyak orang untuk merumuskan kebijakan dan program kerja pemuda.
“Kegiatan hari ini adalah spirit yang kuat bagi keterlibatan pemuda dalam menyikapi banyak hal dalam gereja di Indonesia tambahnya,” harapnya.
Hal yang sama juga di ungkapkan Koordinator Pusat Pelatihan Misi Terpadu wilayah SBD atau disingkat PPMT Pdt Yosua B Pada S.Th yang memaparkan bahwa pemuda tidak bisa berteori saja. Pemuda bisa berperan sebagai pelaku usaha ekonomi kreatif dengan keadaan masing -masing.
Beliau mengajak pemuda untuk berkolaborasi dengan PPMT sebab melalui PPMT bisa dilakukan pelatihan banyak hal misalnya bagaimana meramu pakan ternak,bagaimana merasuk pangan lokal sehingga bisa bernilai jual, bagaimana membuat minuman tradisional lalu dikemas dengan manis untuk berdaya saing dalam dunia perdagangan.
Ia juga menawarkan agar pemuda jemaat dapat memakai kesempatan ini untuk melatih pemuda pemudi di jemaat. Pihak PPMT selalu siap membantu melatih pemuda bahkan Jemaat.
Sementara Ishak Charles selaku pemuda jemaat yang juga adalah ketua cabang GMKI cabang Tambolaka mengungkapkan kegembiraan dan apresiasi terhadap suksesnya acara ini. Sebab baginya,pemuda harus di dorong dan didukung serta harus diberi peran serta ruang untuk berkarya.
Dia juga meminta teman teman pemuda se SBD tetap terlibat aktif dalam pelayanan di jemaat masing masing sambil tetap berkoordinasi dengan Bapak dan ibu pendeta.
//delegasi (*)