JAKARTA-DELEGASI.COM– Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dikenal unggul dalam kemampuan teknik dan taktik bertempur khusus, yang selalu siap dalam menghadapi sasaran strategis terpilih, ternyata turut memerintahkan personelnya untuk hadir dalam acara penyerahan Piagam dan Hadiah Lomba Binter Tingkat Kodim dan Lomba Karlister TA. 2021, di Pusat Teritorial Angkatan Darat, Jakarta, Jumat, 5/11/2021, Pagi.
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko, Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat.
Baca Juga:
Tim Wasev Sterad Tinjau Langsung Sasaran Serbuan Teritorial di Wilayah Korem 161/WS
Seluruh satuan dan pejabat yang menjuarai lomba, ikut hadir dalam acara tersebut.
Demikian rilis yang diterima Redaksi Delegasi.Com, Jumat, 05/11/2021, Pagi.
Dijelaskan, salah satu materi lomba adalah Karya Tulis Teritorial.
Lomba ini diikuti seluruh Perwira Menengah dan Perwira Pertama di Jajaran Kotama Pusat, Kotama Kewilayahan (Kodam beserta jajarannya) dan Balakpus di seluruh jajaran TNI AD.
Selanjutnya, enam (6) karya tulis terbaik dari masing-masing Kotamapus, Kotamawil dan Balakpus TNI AD tersebut telah diseleksi di tingkat Pusterad, untuk mendapatkan 5 karya tulis terbaik secara nasional.
Hasil akhir dari lomba tersebut menghasilkan 3 juara bidang esai untuk Perwira Menengah, dan 3 juara bidang karangan militer/Karmil untuk Perwira Pertama.
Para Perwira Menengah yang berhasil masuk dalam nominasi tersebut adalah: Letkol Inf. Charles Alling,S.E.,M.MDS (Dandim 0906/KKR Kodam VI/MLW, Mayor Inf. Alzaki,S.E., M.M., M.B.A., M.M.A.S., (Danyon 812 Sat-81 Kopassus), dan Letkol Arm. Oke Kristiyanto, S.A.P. (Dandim 0103/AUT Kodam IM).
Asal tahu saja, Multi talented person barangkali tidak asing didengar, namun satuan yang multi talenta cukup unik untuk dipahami.
Kopassus yang menjuarai berbagai perlombaan militer, misalnya menembak dan terjun payung, baik dalam tingkat nasional maupun international events, ternyata juga sekaligus menyiapkan generasi bangsa yang berkemampuan koqnitif serta berdaya nalar yang tinggi dalam memahami kondisi kewilayahan nasional.
Hal tersebut seyogyanya menggambarkan sebuah pencapaian yang holistik dari proses pembinaan yang diharapkan.
(Delegasi.Com/BBO)
