PADMA Indonesia Siap Mediasi PT. BPR Bina Usaha Dana dan Debitur

  • Bagikan
Ketua PADMA Indonesia Cabang Flotim, San Kwen, saat menyampaikan keterangan Pers, di halaman Kantor PT. BPR Bina Usaha Dana, Batuata-Larantuka, usai bertemu Dirut PT.BPR Bina Usaha Dana, Monica Irene Fernandez,S.Sos, dan Kuasa Hukum PT. BPR Bina Usaha Dana, Ipi Daton,S.H., Selasa, 30/11/2021, Siang. (Delegasi.Com/BBO)

LARANTUKA-DELEGASI.COM–Lembaga Pelayanan Advokasi Untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia menyatakan siap memediasi PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bina Usaha Dana dan Debitur Ricky Leo untuk bertemu, membangun komunikasi mencari penyelesaian terbaik diantara kedua belah pihak.

Hal ini disampaikan Ketua PADMA Indonesia Cabang Flores Timur, Sam Kwen, usai bertemu dan berdialog langsung dengan Dirut PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bina Usaha Dana, Monica Irene Fernandez, S.Sos, yang didampingi Ipi Daton, S. H. selaku Kuasa Hukum PT. BPR Bina Usaha Dana, pada Selasa, 30/11/2021, Siang, dalam keterangan Pers, di halaman Kantor PT. BPR Bina Usaha Dana, Batuata-Larantuka.

Dikatakannya, kedatangan PADMA Indonesia, selaku pihak yang diminta bantuan untuk mendampingi debitur Ricky Leo, pada prinsipnya untuk mendapatkan informasi secara berimbang, dengan mendengar secara langsung prespektif PT. BPR Bina Usaha Dana selaku Kreditur, terkait masalah yang terjadi dengan debitur Ricky Leo, yang hingga saat ini belum ada titik temu.

Apalagi, sebagai lembaga yang bervisi untuk keadilan dan perdamaian, PADMA Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Dimana, masalah yang terjadi antara Debitur Ricky Leo dan Kreditur PT.BPR Bina Usaha Dana, pun dipengaruhi pandemi Covid-19 dan Badai Seroja yang melanda Flores Timur.

“Ini yang menjadi tujuan kedatangan PADMA Indonesia ke Kantor PT. BPR Bina Usaha Dana, hari ini.

Dan, menjadi sebuah kehormatan bagi PADMA Indonesia, bisa diijinkan bertemu serta berdialog langsung dengan Dirut PT.BPR Bina Usaha Dana, Irene Fernandez, didampingi Kuasa Hukumnya, Ipi Daton,SH.

Kami senang sekali bisa bertemu dan mendengarkan prespektif Ibu Dirut PT. BPR Bina Usaha Dana, yang pada prinsipnya mau membuka komunikasi dengan debitur Ricky Leo, yang akan dimediasi PADMA Indonesia, guna mencari jalan penyelesaian terbaik,”ujar Sam Kwen, meskipun enggan merinci point penting apa saja yang disampaikan Dirut PT.BPR Bina Usaha Dana.

Ia menambahkan, PADMA Indonesia sebagai lembaga yang bervisi keadilan dan perdamaian, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, pada prinsipnya siap memediasi kedua belah pihak secara baik.

“Iyah, yang paling penting ada ruang dialog yang mau dibuka. PT. BPR Bina Usaha Dana mau membuka ruang komunikasi kembali.

Tinggal diatur waktu saja. Lebih cepat lebih baik,”lugas Sam Kwen, tersenyum.

Baginya, kedua belah pihak diharapkan lebih mengedepankan penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan.

“Tugas PADMA Indonesia adalah merekatkan kembali relasi yang baik antar kedua belah pihak.

Sehingga syukurlah bisa bertemu Dirut PT. BPR Bina Usaha Dana, dan ada itikad baik, mau buka komunikasi lagi dengan Debitur, guna mendapatkan titik temu terbaik,”pungkasnya, lagi.
Ditanyai Wartawan, apakah ada ruang dilakukan resceduling atau persyaratan lain yang dibicarakan dengan Dirut PT.BPR Bina Usaha Dana?

Sam Kwen menjelaskan, soal itu akan dibicarakan saat pertemuan kedua belah pihak, yang dimediasi PADMA Indonesia.

Dibagian lain, Dirut PT. BPR Bina Usaha Dana, Irene Fernandez, yang hendak dikonfirmasi langsung Media di ruang kerjanya, untuk mendapatkan penjelasannya terkait hasil pertemuan dengan PADMA Indonesia, belum bisa diijinkan bertemu oleh Satpam, karena alasan jam istirahat.

Beberapa kali diminta awak Media untuk bertemu langsung, biar satu dua menit pun, tetap tidak diijinkan, hingga Wartawan meninggalkan Kantor PT. BPR Bina Usaha Dana sekitar pukul 14.00 Wita.

(Delegasi.Com/BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan