KUPANG, DELEGASI.COM – Kementerian Kesehatan RI menetapkan Rumah Sakit W.Z. Yahannes Kupang menjadi salah satu rumah sakit Jejaring Rujukan Kardiovaskuler (Gangguan pada jantung dan pembuluh darah).
Penetepan itu melalui keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : HK. 01.07./MENKES/7128/2020 tanggal 24 November 2020 tentang status RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes kupang sebagai Rumah Sakit Jejaring Rujukan Kardiovaskuler
Demikian dikatakan Direktur Utama Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Dr. dr. Iwan Da Kota, SPGJP saat beraudiens dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin(6/12/2021)
Iwan Da Kota, bersama rombongan beraudiens dengan pemprov NTT dalam rangka menindaklanjuti kebijakan Kementrian Kesehatan tersebut
“Saya bersama teman-teman, merupakan tim pengampu jejaring jantung seluruh Indonesia, terdapat 54 Rumah Sakit di seluruh Indonesia di 34 Provinsi. Kami melakukan pembinaan dan pelayanan, dalam persiapan dua tahun ke depan harus sudah sesuai standar pelayanan pasien Jantung sesuai standar di RS. Harapan Kita,”
Baca Juga:
Komisioner KIP NTT Audiens dengan Bupati Malaka
Wagub Nae Soi Minta IOM Bangun Komunikasi dengan Para Pengungsi Afganistan di Kupang
“Estimasi kami pasti NTT bakalan lebih cepat pengembangannya, sehingga masyarakat segera mendapat pelayanan yang baik, baik dari sisi tenaga kesehatanya, fasilitas kesehatan dan pendukung lainnya,” jelasnya
Sementara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Kesehatan yang telah menetapkan kebijakan standar pelayanan terpadu dalam penanganan Kardiovaskuler terhadap RS W.Z Yohannes Kupang.
“Rumah Sakit di NTT, ke depanya kita desain dengan perspektif pariwisata. Sebagaimana di Kota Kupang, setelah Rumah Sakit yang sementara pembangunan sampai pada tahapan finishing dan melakukan pelayanan, maka RS W.Z. Johannes Kupang akan kita desain pembangunannya dengan perspektif pariwisata,” ujar Laiskodat
Ia mengungkapkan harapan terkait pemenuhan fasilitas kesehatan di NTT dan makna pelayanan kesehatan sebagaimana yang diungkapkan oleh Mantan Gubernur NTT, Ben Mboi.
“Saya berharap, ke depan NTT memiliki Rumah Sakit Jantung dan Ginjal dengan perspektif pariwisata, karena penyakit jantung adalah jenis penyakit membunuh nomor satu di dunia. Dan orang NTT banyak mengkonsumsi air kapur sehingga potensi gangguan ginjal pada masyarakat pasti tinggi. Sehingga Rumah Sakit perlu kita siapkan dan kebijakan pemerintah dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat di kabupaten/kota,” jelasnya
Baca Juga:
Gubernur Laiskodat Dorong Mahasiswa UPG 1945 berpikir Out of the Box
Gubernur terkenang dengan pernyataan mantan Gubernur NTT, Ben Mboi yang mengatakan, “Dalam mengatasi 50 persen kesehatan pasien, saya mengutip apa yang disampaikan alm. dr. Ben Mboi kepada saya: Viktor, pasien itu bisa 50 persen sembuh manakala dokternya ramah dan rumah sakitnya bagus,” jelas Laiskodat
Direktur RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang, Mindo Sinaga saat diwawancarai, mengungkapkan bahwa direktif dan arahan yang disampaikan oleh Gubernur dalam bentuk penugasan, pastinya kita laksanakan, baik itu secara lisan maupun tertulis.
“Tadi saat audiens, bapak gubernur sudah menugaskan khusus kepada kami, sehingga kami menunggu hasil visitasi dari tim tersebut dalam bentuk rekomendasi. Ini menjadi acuan bagi kami dalam menyiapkan SDMnya, fasilitas kesehatan dan pendukung lainnya di tahun 2022 dan tahun 2023, gedung dan pelayanannya diharapkan sudah bisa beroperasi,” ungkap Mindo
//delegasi(hermen jawa)