KUPANG, DELEGASI.COM –Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah meminta 500 traktor dan 5000 hand tracktor kepada Presiden Joko Widodo untuk menunjang pertanian di NTT, yang saat ini gencar dengan program Tanam Jagung Panen Sapi(TJPS)
Demikian disampaikan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima Rektor Universitas Pertahanan, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian di ruang kerja gubernur, Rabu (15/12).
Dalam pertemuan tersebut, turut dibahas mengenai pengembangan bidang pertanian dan juga perikanan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Gubernur NTT menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi NTT sedang terus bergerak di bidang pertanian dengan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Baca Juga:
Kota Kupang Raih Penghargaan Kota Terbaik Dalam Implementasi Program Smart City
Dihantam Gempa, Flotim Kembali Normal, Warga Tetap Tenang dan Tidak Panik
“Saat ini kita sedang fokus pada hal yang sederhana yaitu jagung, juga sinergikan hasilnya dengan peningkatan produksi ternak. Kita secara bersama-sama kerja dan juga saya sudah minta dukungan Bapak Presiden untuk memberikan peralatan 500 ekskavator dan juga 5000 traktor bagi kami,” ujar Gubernur.
“Peralatan tersebut akan digunakan untuk pengolahan lahan di 21 Kabupaten. Jadi untuk lahan yang agak berat maka akan digunakan eksavator dan juga traktor akan digunakan untuk lahan yang ringan. Jadi saat ini kita harus menggunakan teknologi untuk pertanian, harus juga terbuka terhadap perkembangan tekhnologi untuk kebutuhan,” jelas Laiskodat
Gubernur Viktor menjelaskan, melalui program TJPS, produktifitas yang dihasilkan dari 1 Ha lahan adalah 7 ton (7000 Kg), dan 1 Kg dipatok harga Rp 3000 sehingga dari 7 ton (1 Ha Lahan) tersebut diperoleh hasil Rp 21.000.000.
“Pemerintah yang kelola lahannya dan juga sementara ini program TJPS berjalan dengan pengadaan bibitnya kita kerjakan dengan pihak Perbankan,” ujar Gubernur Viktor.
Sementara itu, Rektor Unhan Rektor Unhan, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian mengatakan, pertanian merupakan jantung kedaulatan negara.
“Kita kembangkan pertanian sebagai kedaulatan negara dengan masyarakat kita untuk dapat memproduksi pangan kita sendiri,” ujar Dr. Amarulla Octavian.
Baca Juga:
Gubernur NTT Minta Warga di Pulau Flores dan Lembata Waspada
Gempa Flores, Ada Peringatan dari Pusat Peringatan Tsunami Pasifik Berbasis di Amerika
“Kita juga sedang memantau pembangunan Politeknik Pertahanan di Kabupaten Belu yang sementara berjalan. Dan kita akan lihat proses pembangunan fisik serta kelengkapan sarana-prasarana. Kita juga akan datangkan alat-alat pertanian ke sana. Kita contohkan bagaimana pemanfaatan teknologi oleh Israel yang sudah banyak membantu pembangunan bidang pertanian di beberapa negara di afrika. Itu sangat baik karena kita membangun pertanian berarti kita membangun kehidupan dunia,” jelasnya.
“Tidak kalah penting juga bidang perikanan dan kelautan. NTT ini kaya dan kami yakin sedang dikerjakan saat ini. dan juga saya lihat di Alor itu banyak sekali ikan hias dari alam laut. Itu harus dikembangkan karena memiliki nilai jual yang tinggi. Itu harus dikelola dengan benar juga dengan budidaya untuk ikan hias ataupun ikan untuk konsumsi. Maka Pemda harus bersama masyarakatnya bisa menjaga keseimbangan dan kebersihan lingkungan eksosistem laut,” ujarnya
//delegasi(*/Hermen Jawa)