Kupang, Delegasi.com _ Desa Sukutokan, Kecamatan Klubagolit, Kabupaten Flores Timur meraih juara dua lomba desa tingkat Provinsi NTT dan berhak mendapatkan piagam dan uang pembinaan dari pemerintah provinsi.
Penjabat Kepala Desa Sukutokan, Laurensius Baro Bitan kepada wartawan di Kupang, Jumat (18/8) mengatakan, pengumuman dan pemberian hadiah lomba desa ini bertepatan dengan peringatan HUT kemerdekaan ke- 72 RI di alun- alun rumah jabatan gubernur NTT.
Laurensius menjelaskan, lomba desa ini dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi dan kabupaten. Desa yang dipimpinnya sejak 29 Januari 2015 ini ditetapkan sebagai juara satu pada dua tingkatan dimaksud. Namun langkah untuk menuju lomba desa tingkat nasional terhenti di provinsi, karena meraih peringkat dua. Sedangkan juara satu yang akan mewakili NTT di tingkat nasional adalah salah satu desa di Kabupaten Rote Ndao.
“Ada banyak aspek yang dinilai dalam lomba ini, terutama berkaitan dengan profil desa yang disajikan secara online,” kata Laurensius.
Ia menjelaskan, profil desa berbasis online yang dinilai itu yakni keseluruhan administrasi desa yang mencakup kegiatan perkantoran, pengelolaan keuangan secara makro, pembangunan desa, dan pengelolaan dana desa dalam kurun waktu dua tahun terakhir, tahun 2015 dan 2016. Laporan pengelolaan keuangan secara online baru dimulai pada tahun 2017 karena aturannya baru diberlakukan tahun ini. Sebelumnya, pengelolaan dan laporan penggunaan keuangan secara ofline.
“Saat ini kami juga sudah memiliki blog online dengan nama “Hallo Sukutokan”. Blog ini memuat semua informasi tentang Desa Sukutokan,” terang Laurensius.
Ia mengungkapkan, pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan berbasis online dimaksud, mau menciptakan transparansi dan akuntabilitas di desa. Total dana yang beredar di Desa Sukutokan setiap tahun terus meningkat. Dimana pada tahun 2015 sebesar Rp250 juta lebih, meningkat menjadi Rp500 juta lebih pada tahun 2016, dan pada tahun 2017 meningkat menjadi Rp700 juta lebih. Pemanfaatan dana tersebut diprioritaskan untuk infrastruktur yakni rabat jalan. Sedangkan pemberdayaan ekonomi persentasenya masih kecil. Pemberdayaan ekonomi yang telah dilaksanakan antara lain tenun ikat dan minyak kelapa murni.
“Ke depan, persentase pengelolaan keuangan untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat lebih besar, karena infrastruktur jalan hampir semuanya tertangani,” janji Laurensius.
Ia menyatakan, progres pembangunan hingga meraih juara dua lomba desa tingkat provinsi tidak terlepas dari dukungan semua komponen masyarakat desa, termasuk dari aspek budaya. Dalam konteks ini, pihaknya bertekad untuk tetap berusaha merangkul seluruh komponen masyarakat, terutama tiga marga (suku) besar di Sukutokan, yakni Maharia, Kloun, dan Namatukan. Jumlah penduduk desa sebanyak 1.006 jiwa dengan 283 kepala keluarga (KK).
“Kami membangun monumen atau prasasti untuk dikenang generasi akan datang bahwa Desa Sukutotan pernah meraih juara dua lomba desa tingkat Provinsi NTT,” tandas Laurensius.
Tentang agenda jangka pendek yang akan dilaksanakan, ia mengatakan, menyukseskan pemilihan kepala desa definitif. Pemilihan kepala desa pada tahun 2015 gagal dilaksanakan karena hanya satu calon kepala desa. Saat ini, tim pemilihan kepala desa sudah terbentuk dan akan dilaksanakan pemilihan kepala desa serentak pada tahun 2017 ini.
Raymundus Belawa Tokan, salah seorang warga Desa Sukutokan di Kupang menyampaikan apresiasi kepada penjabat kepala desa bersama para perangkat desa serta seluruh komponen masyarakat desa atas prestasi yang diraih. Terobosan yang dilakukan penjabat kepala desa sangat positif dan tidak perlu diragukan lagi dalam membangun sistem pemerintahan desa yang transparan dan akuntabel. Bila pada pemilihan kepala desa serentak 2017 ini, tidak ada yang maju, Pemerintah Kabupaten Flores Timur sebaiknya mengambil kebijakan untuk mengukuhkan Laurensius sebagai kepala desa definitif.//delegasi (hermen)