DELEGASI.COM, KUPANG – Acara konsolidasi Partai Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur di Grand Mutiara, Kupang Sabtu, (5/2/2022) berjalan cukup meriah dan sukses, kendati ada riak riak di luar dari sejumlah simpatisan Jefri Riwu Kore yang melakukan demo dan mencoba masuk ke gedung Green Mutiara- Kupang . Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman menyikapi aksi itu dengan santai dan merupakan hal yang wajar.
Politisi senior Partai Demokrat ini mengatakan, demokrasi akan terasa hidup jika ada perbedaan. Meski demikina, ia tidak setuju jika simbol partai dibakar dan diinjak-injak. “Kalau boleh cukup saya yang dimaki-maki. Foto saya diinjak-injak tidak apa-apa, kasian ketua umum kita yang tidak tahu apa-apa,” sebut BKH, sapaan akrab Benny K. Harman, saat memberikan arah dalam konsolidasi partai berlambang Merci itu.
Konsolidasi partai tersebut diikuti seluruh Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten/Kota se- NTT, jajaran Pengurus DPD Partai Demokrat NTT, anggota DPRD NTT, dan anggota DPRD Kabupaten Kota se-NTT.
Konsolidasi Partai DPD Partai Demokrat NTT juga dihadiri jajaran Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) antara lain Wakil Ketua Umum DPP, Benny K. Harman, Anggota Komisi X DPR RI, Anita Yacoba Gah, Sekjen Badiklat DPP, Abdullah Apa serta jajaran Pengurus DPP lainya yaitu Gustaf Tamombapa, Ardy Mabalembout serta Elfira Kaunang.
BACA JUGA:
Dinilai Melecehkan Partai Demokrat, GSK Lapor Simpatisan Jeriko di Polda NTT
Ketua DPD Leonardus Lelo Janji Demokrat Siap Berkoalisi dengan Rakyat
BKH mengatakan, Partai Demokrat harus diisi oleh kader yang punya militansi yang membela partai ini.
“Apalagi bagi mereka yang pernah mendapatkan manfaat dari partai ini lalu menghina itu adalah sikap yang tidak beradab. Kita menghargai tapi jangan berlebihan. Musuh kita diluar partai kita. Saya tidak ingin ada agen partai luar yang ingin merusak partai kita. Persaingan dalam dunia politik itu biasa. Politik tanpa persaingan itu tidak baik. Akan tetapi adalah persaingan yang sehat,” ujar Anggota Komisi III DPR RI ini.
BKH sama sekali tidak setuju ketika perbedaan pendapat sudah mengarah ke anarkis, dengan hinaan dan caci maki. Perbedaan itu tidak bisa didiamkan dan itu adalah tindakan hukum. Harus diproses hukum.
“Saya tidak setuju ketika hak atas kekebasan itu disalah gunakan. Menghina sesama dan menghina pimpinan dan ketika hak kebesan itu saya rasa kita yg salah utk tidak berekasi. Itu adalah tindakan hukum, adalah tindakan melakukan pembinaan,” tandasnya.
Kendati acara konsolidasi Partai Demokrat diwarnai aksi para pendukung Jefri Riwu Kore yang saling dorong dengan apparat Kepolisian, namun ratusan kader Partai Demokrat terus mengikuti kegiatan konsolidasi partai dengan serius.
Massa yang menyebut diri sebagai simpatisan Jeriko itu, rupanya masih mempersoalkan keputusan DPP yang menjadikan Leonardus Lelo sebagai Ketua DPD Demokrat NTT menggantikan Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore. Sejak pagi, mereka sudah bergerombolan menuju lokasi kegiatan konsolidasi Partai Demokrat. Bahkan sehari sebelumnya, para masa aksi menggelat demontrasi di depan Mapolda NTT mendesak Kepolisian tidak mengeluarkan ijin terhadap kegiatan yang digelar Partai Demokrat NTT.
Ketua DPD Partai Demokrat NTT terpilih, Leonardus Lelo mengatakan, acara konsolidasi adalah bentuk kegiatan merajut kembali, bertemu dan mempererat seluruh kader Demokrat NTT yang sejak Musda kali lalu terjadi gesekan. “Musda sudah sesuai dan saya ditetapkan sebagai Ketua Demokrat NTT, saya mengajak kita untuk berpikir membesarkan Partai Demokrat di NTT. Target kita memenangkan Pilpres, Pilgub dan Pileg,” sebut Anggota DPRD Provinsi NTT ini.
Sesuai rencana, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal melantik Leo Lelo dan seluruh Pengurus Partai Demokrat NTT pada 3 Maret 2022 mendatang di Kupang.
//delegasi(hermen Jawa)