RUTENG,DELEGASI.COM – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Tranformasi Ekonomi Desa Terpadu(TEKAD) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Nusa Tenggara Timur meninjau beberapa desa di Kabupaten Manggarai yang menjadi sasaran dari program tersebut. Sabtu, 9 April 2022.
Pelaksanaan program TEKAD, yang merupakan implementasi kebijakan strategis yang berkaitan peningkatan dan transformasi ekonomi pada tingkat keluarga itu menyasar 5 kecamatan, yakni Kecamatan Cibal, Kecamatan Ruteng, Kecamatan Satar Mese, Kecamatan Satar Mese Barat dan Kecamatan Satar Mese Utara dengan jumlah sasaran sebanyak 20 desa.
Kunjungan Tim Monev didampingi Kordinator Kabupaten Program TEKAD Kabupaten Manggarai Adhy Radja bersama sejumlah kordinator kecamatan.
Baca Juga: Program TEKAD Hadir Guna Menggali Potensi Desa Melalui Pemetaan Sumber Ekonomi
Tim Monev, Nikolaus Ratulangi kepada Media ini menjelaskan bahwa, Program TEKAD ini dirancang untuk mempercepat pembangunan ekonomi di desa dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, dan selanjutnya, berkontribusi guna meningkatkan ekonomi keluarga di desa. Selain itu Program TEKAD juga mampu menjembatani kebutuhan masyarakat di desa.
Kunjungan ini, lanjut Ratulangi, guna memonitoring dan mengevaluasi secara rutin dan periodik dalam memberikan umpan balik terhadap kinerja para fasilitator, baik pada tingkat kabupaten, kecamatan maupun kader di tingkat desa.
Sementara Itu, Kordinator Kabupaten Program TEKAD Kabupaten Manggarai, Adi Radja dihadapan tim monev mengatakan bahwa sejauh ini kita sudah melakukan sejumlah persiapan, baik penguatan kapasitas Tim TEKAD melalui bimbingan dan pelatihan, maupun mempersiapkan masyarakat dengan melakukan pendataan potensi yang ada di desa masing-masing.
Baca Juga: Dinas PMD Gelar Rakor dan Evaluasi Program TEKAD di NTT
Di Kecamatan Ruteng, Tim Monev mengunjungi dua (2) sasaran Program TEKAD, yakni yakni Desa Beo Rahong dan Desa Beo Kakor.
Kepala Desa Beo Kakor, Arnoldus Sampur kepada tim monev dan media menjelaskan bahwa kehadiran Program TEKAD di Kabupaten Manggarai, khususnya Desa Beo Kakor telah memberi warna di tengah masyarakat.
“Saya selaku kepala desa mewakili masyarakat Beo Kakor merasa bangga dengan kehadiran Program TEKAD dan juga Tim TEKAD, karena kehadiran program ini telah memberi ruang untuk menyatukan perbedaan serta menyejukkan situasi di desa dan juga berhasil menyatukan berbagai elemen yang ada didesa ini, “ungkap Kades Arnol yang baru menjabat enam bulan tersebut.
Arnol menjelaskan, untuk Desa Beo Kakor saya bersama Aparat Desa dan juga bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta Tim TEKAD sudah menyepakati salah satu upaya untuk pemberdayaan masyarakat yaitu dengan membentuk 18 Kelompok ternak yang berada di 18 Rukun Tetangga (RT).
“Untuk tahun 2022 kita mengalokasikan anggaran Rp 107 Juta untuk usaha ternak Babi”
Menurut Arnol, memelihara ternak Babi di Kabupaten Manggarai pada umumnya sudah di lakukan dari Nenek Moyang terdahulu hingga sampe saat ini. Namun, di era sekarang ini kita perlu memolesnya dengan menggunakan hasil riset dan penelitian yang ada di bidang pertanian maupun peternakan. Hal ini kita bisa lihat dari segi Pakan, Kesehatan dan juga pemasaran.
Selain itu, lanjut Arnol, permintaan akan daging babi di Kabupaten Manggarai sangat meningkat dan Kita di Desa Beo Kakor kewalahan ketika ada orang yang datang mencari babi.
“Kedepan kita bersama tim TEKAD akan terus berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk melakukan pendampingan. Baik dari formulasi Pakan dan Kesehatan ternak,”lanjutnya.
Selain mengelolah potensi di Bidang Peternakan, kita juga akan mengelolah potensi di bidang Pertanian dan juga perkebunan.
Untuk itu, Arnol berharap agar kedepan Program TEKAD terus ada. Karena menurutnya kerja kolaboratif sangat membantu untuk pengembangan desa.