DELEGASI.COM, KUPANG – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat(DPP) Partai Demokrat, Benny K. Harman (BKH) meminta seluruh kader Partai Demokrat untuk tidak alergi dengan kritik. Ketua Fraksi Demokrat MPR RI itu bahkan meminta kader Partai demokrat untuk terus mendorong kritikan terhadap kekuasaan. Karena Kritik adalah vitamin untuk lebih menggairahkan kekuasaan.
“Jika Partai Demokrat berkuasa tidak akan alergi dengan kritik bahkan mendorong kritik terus dilakukan karena kritik adalah vitamin untuk lebih menggairahkan kekuasaa. Hanya rezim dungu yang antikritik dan memberangus kebebasan,” kata BKH dalam arahanya saat Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat NTT di Kupang, Rabu 27 April 2022.
BACA JUGA:
BKH Sebut Pengeroyokan Wartawan di NTT adalah Kejahatan Serius Tehadap Kebebasan Pers
Polda NTT Terus Selidiki Untuk Ungkap Pengeroyok Wartawan Fabi Latuan
BKH juga menyinggung soal pengeroyokan terhadap wartawan Fabi Latuan oleh segerombolan orang tak dikenal di depan PT Flobamor, Selasa 26 April 2022.
Menurutnya kebebasan pers harus dikawal dan jurnalist harus dikawal agar dapat menjalankan fungsi pers dengan maksimal yakni melalukan kritik trhadap kekuasaan.
“Kekuasaan harus dikritik agar tidak berubah menjadi monster bagi rakyatnya. Pengeroyokan terhadap wartawan yang terjadi di depan PT Flobamor pada Selasa 26 April 2022 itu adalah kejahatan serius terhadap kebebasan pers,”tegas BKH.
BACA JUGA:
Pernyataan yang sama juga disampaikan BKH dalam unggahan akun Twiternya.
Dalam akun Twiternya yang diunggah pada 26 April 2022, Anggota Komisi III DPR RI itu meminta kepolisisan segera cari dan tangkap pelakunya untuk diproses dan dihukum seberat beratnya.
“Betul kah berita ini? Seorang wartawan yg amat sering bongkar kasus korupsi dikeroyok segerombolan orang tak dikenal. Kita berharap, kepolisian segera cari dn tangkap pelakunya utk diproses dan dihukum seberat-beratnya. Ini kejahatan serius terhadap kebebasan pers. #RakyatMonitor,” tulis BKH.
“Saya bilang, Partai Demokrat di NTT kalo menang Pemilu dan meraih kekuasaan tidak akan menggunakan kekuasaan untuk membatasi kebebasan termasuk kebebasan berpendapat.
Justru sebaliknya harus mengawal kebebasan termasuk kebebasan pers agar rakyat leluasa memberikan masukan dan mengoreksi kekuasaan agar tidak menyimpang,” urainya.
//delegasi (gerwis)