DELEGASI.COM, BORONG–Minimnya personil yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Borong, menjadi salah satu faktor penghambat dalam pelayanan terhadap pasien yang membutuhkan pelayanan rumah sakit.
Direktur RSUD Borong, dr. Emilia H.Y. Diri, kepada Delegasi Com, Selasa (4/10-2022) mengatakan, jumlah personil yang ada di RSUD Borong saat ini masih sangat sedikit. Berkurangnya personil rumah sakit khususnya pada bidang pelayanan medis menjadi salah satu faktor penghambat pelayanan terhadap pasien.
Persoalan ini pun katanya, menjadi persoalan bersama yang harus dipikirkan demi meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien yang masuk ke RSUD Borong.
“Personil yang ada disini (RSUD) sebagiannya adalah tenaga sukarela. Sedikitnya ada 36 orang tenaga sukarela yang bekerja pada bagian pelayanan medis dan bagian keuangan. Mereka-mereka ini bekerja tanpa upah yang jelas,” kata dr. Ory.
Namun menurut dr. Ory sebagian tenaga sukarela yang bekerja di rumah sakit Borong sebagiannya sudah mengundurkan diri.
“Ada yang sudah mengundurkan diri dari rumah sakit. Alasan mereka untuk tidak bekerja lagi karena ketiadaan uang bensin dan lain-lain. Kami pun tidak bisa memaksa mereka,”ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, rumah sakit tidak punya anggaran khusus untuk membiayai tenaga sukarela yang bekerja di RSUD Borong.
“Persoalan terkait personil ini sudah disampaikan kepada DPRD Manggarai Timur. Hal ini mereka sudah tahu,” ujar Direktur RSUD Borong.
Direktur RSUD Borong pun menjelaskan, pelayanan yang dilakukan di rumah sakit yang dipimpinnya sudah sesuai dengan SOP.
“Yang menjadi tujuan kami adalah keselamatan pasien, walau masih terdapat banyak kekurangan seperti jumlah dokter spesialis yang masih belum cukup,”katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Manggarai Timur, Damu Damian, yang dimintai komentarnya terkait pelayanan di RSUD Borong, mengatakan, pihak rumah sakit hendaknya tidak berlindung dibalik minimnya personil dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.
“Kita berharap pihak rumah sakit dapat memberikan pelayanan terbaik kepada warga masyarakat Manggarai Timur. Karena itu kualitas pelayanan yang ada disana perlu diperbaiki. Jangan ada lagi pasien yang menjadi korban dari ketidakberesan pelayanan pihak rumah sakit,” kata Damu Damian. (Delegasi.com/Pieter Lisong)