Jenasah Gaspar Dopi Iri Sudah Jadi Rangka Berserakan di Kebun Kemiri Elisabet Boleng

  • Bagikan
Rangka tubuh Gaspar Dopi Iri (34) ditemukan berserakan di kebun kemiri milik Elisabet Boleng Mukin (43) di Gomi, Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur. //Foto: Ddlrgasi.com(DL(WAR)

DELEGASI.COM, LARANTUKA – Gaspar Dopi Iri (34) warga Desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tinggal kerangka, Kamis (9/2/2023).

BACA JUGA :

Jasad Gaspar Dopi, Warga Boru Kedang Telah Jadi Kerangka Saat Ditemukan

Mediasi Adat Proyek Air Bersih Pantai Oa Berlangsung Ricuh, Pertemuan Ditunda Minggu Depan

Rangka tubuh Gaspar ditemukan berserakan di kebun kemiri milik Elisabet Boleng Mukin (43) di Gomi, Desa Lewoingu, Kecamatan Titehena, Flores Timur.

“Kondisi korban sudah tidak dikenali karena sudah menjadi kerangka atau tulang,” kata Kasat Reskrim Polres Flores Timur Iptu Lasarus M. Ahab La’a dalam keterangannya, Kamis (9/2/2023).

Penemuan kerangka jenasah kerangka jWarga Desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang Flores Timur, Gaspar Dopi Iri (34), yang diduga kuat meninggal dunia, Senin, 21 November 2022 ditemukan, Kamis 9 Februari 2023. //Foto: Delegasi.com(WAR)

Kerangka tersebut ditemukan pertama kali oleh Elisabet Boleng Mukin pada Rabu pagi (8/2/2023). Ia melaporkan penemuan kerangka ke Pemerintah Desa Lewoingu, Kamis (9/2/2023).

Sebelum melapor ke polisi, Pemerintah Desa Lewoingu dan warga di sana menuju lokasi untuk memastikan penemuan kerangka. Tim Identifikasi yang dipimpin Reskrim Ipda Dewo Arimbawa tiba di tempat kejadian perkara (TKP) Kamis siang untuk melakukan olah TKP.

“Korban sulit untuk diidentifikasi karena sudah menjadi kerangka/tulang,” ujar Lasarus.

Kerangka tersebut dievakuasi ke Puskesmas Lewolaga Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena untuk melakukan identifikasi terhadap korban. Setelah dilakukan identifikasi oleh Dokter Puskesmas Lewolaga, keluarga meyakini bahwa kerangka tersebut adalah Gaspar.

“Dengan mengenali ciri-ciri pakaian yang digunakan korban terakhir kali hilang pada tanggal 21 November 2022 saat pulang dari RSUD Larantuka untuk mengantarkan istri yang hendak melahirkan,” jelas Lasarus.

Keluarga menerima dengan ikhlas atas kematian Gaspar dan menolak untuk dilakukan autopsi. “Keluarga menganggap kejadian ini merupakan musibah di dalam keluarga sehingga keluarga korban akan membuat surat pernyataan penolakan autopsi,” pungkas Lasarus.

//delegasi(*/WAR)

Komentar ANDA?

  • Bagikan