DELEGASI.COM, WULANGGITANG – Sebanyak 6 ton beras Bulog yang diturunkan dari Kantor Cabang Bulong Flores Timur habis diserbu warga saat operasi Pasar di Kantor Camat Wulanggitang, Senin 20 Februari 2023.
Bahkan masih banyak warga yang tak kebagian. Walau harus berdesak-desakan antrian menunggu giliran.
BACA JUGA :
Bulog Flotim Serentak Operasi Pasar Beras Seluruh Kecamatan
Harga Beras di Pasar Mirek Witihama Tembus Rp15.000, Butuh Pasokan Beras Bulog
“Iyah, dari data yang ada sebanyak 6 ton beras yang didrop dalam Operasi Pasar Beras di Kantor Camat Wulanggitang, habis diserbu warga.
Jatah per Orang 10 Kg, dengan harga Rp.9.500-/Kg,”terang Babinkamtibmas Polsek Wulanggitang, Briptu. Agustinus Fay, kepada Media, di Mapolsek Wulanggitang, usai pengamanan Operasi Pasar Beras di Kantor Camat Wulanggitang, Senin, 20/02/2023, Siang.
Operasi Pasar Beras berjalan aman, tertib dan lancar, meski sempat terjadi desak-desakan warga.
Pasalnya, begitu banyak warga yang datang untuk membeli.
“Sayangnya, beras habis. Dan, banyak warga yang pulang dengan kecewa karena tidak kebagian.
Iyah, mau bilang apa. Beras yang disiapkan hanya 6 ton.
Itu pun, sudah dibagikan 10 Kg/Orang dengan harga Rp.9.500-/Kg,”ujar Agustinus Fay.
Waktu Operasi Pasar pun tak terlalu lama. Dibuka sekitar pukul 09.00 WITA, hingga pukul 12.00 WITA sudah habis,”tambahnya.
Dibagian terpisah, Kepala Kantor Cabang Perum Bulog Flotim, David Donny Kurniawan, saat dihubungi Delegasi.Com, Senin, 20/02/2023 Siang menjelaskan, karena Stok terbatas sehingga Operasi Pasar Beras Bulog tak bisa melayani dan memuaskan semua orang.
“Stok ini hanya 50 ton, untuk layani seluruh kecamatan di Flotim.
Tetapi, paling tidak Perum Bulog sudah bisa hadir membantu mengatasi kebutuhan masyarakat, ditengah situasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Jikalau, masih ada stok beras yang datang lagi di Kancab Perum Bulog Flotim, maka akan digelar lagi Operasi Pasar Beras se Flotim,”pungkas David Kurniawan menjawab Wartawan, melalui sambungan Whatshap, Senin, 20/02/2023, Siang.
Diketahui, hampir sepekan kelangkaan beras yang berimbas naik tajam harga beras, hingga Rp.18.000/Kg per Senin, 20/02/2023, di seluruh Wilayah Flotim, telah memicuh kepanikan massal, yang bisa berimbas buruk bagi aksi sweeping sosial, kepada toko dan distributor beras, jikalau kondisi ini kian memburuk, dan segera ditangani.
Di Boru dan sekitarnya, warga kian mengeluh, sampai kapan kondisi ini terjadi.
“Dengan harga beras semahal ini, membuat kondisi makin susah..
Mau beli beras tiap hari, atau kebutuhan lainnya dipenuhi.
Lama-kelamaaan bisa terjadi kelaparan, karena uang sudah habis.
Apalagi dengan stok di tangan petani juga ada yang kosong, karena terancam gagal panen.
Seperti, yang ditegaskan Mantan Anggota DPRD Flotim Fraksi PDI Perjuangannya 2 (Dua) Periode, Polikarpus Kopong Blolo,S.H., saat disambangi Media di Pasar Mirek Witihama, pekan kemarin.
Disebutkan, tahun ini Petani di Kecamatan Witihama, yang bertani di Kawasan Waiwuring-Wato Ose-Meko, terancam gagal panen.
“Jagung umumnya layu, kerdil berdaun kuning.
Sehingga dikhawatirkan terjadi ancaman rawan pangan, ketika beras terus langka dan harganya meroket.
Serta tidak ada langkah tanggap darurat yang serius dilakukan Pemda Flotim,”timpalnya.
Selain itu, belum tibanya Kapal Pengangkut Beras dari Sulawesi, yang biasanya sandar di Pelabuhan Waiwuring, hingga saat ini, ikut menimbulkan kecemasan warga.
//Delegasi.Com/WAR)