Delegasi.com – Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali, A.P., M.T., menghadiri dan memimpin acara peletakan batu pertama pembangunan rumah situs bersejarah 7 Maret 1954 di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, NTT. Dalam sambutannya, Tapobali menekankan pentingnya peristiwa ini, dengan menyebut ada tiga batu yang secara simbolis memberikan nilai besar bagi peradaban di wilayah tersebut.
Acara ini memiliki makna mendalam karena merangkai nilai sejarah perjuangan pendiri otonomi daerah Kabupaten Lembata, yang pertama kali dideklarasikan pada 7 Maret 1954. Penjabat Bupati Tapobali hadir bersama rombongan pejabat daerah, DPRD Lembata, Romo Deken, ketua Yapenduklem, dan Forkopimda untuk memulai tonggak sejarah baru ini. Ia juga mengapresiasi keuskupan Larantuka yang menghibahkan tanah untuk pembangunan rumah situs tersebut.
“Peletakan batu pertama ini bukan hanya simbolis, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang perjuangan otonomi daerah. Kita mengenang jasa para pendiri dan pejuang yang telah mengantar Lembata hingga berdiri kokoh sebagai daerah otonom,” ujar Tapobali.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ada tiga batu penting yang akan menjadi bagian dari pembangunan rumah situs ini. Batu pertama akan mengisahkan munculnya pernyataan 7 Maret 1954, batu kedua akan diukir dengan parasasti bertuliskan tanggal tersebut, dan batu ketiga akan dituliskan memorandum tahun 1999, saat Lembata resmi menjadi daerah otonom.
Menariknya, Tapobali menyinggung sebuah keunikan geografis terkait letak batu yang berada di tengah situs, yang jika dilihat dari GPS, membagi wilayah Lembata secara seimbang ke arah barat, timur, utara, dan selatan. “Ini selaras dengan nama Lebatukan, yang bermakna ‘di tengah-tengah’, mencerminkan keseimbangan dalam memikul tanggung jawab sebagai penjaga peradaban,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri oleh keluarga para pejuang otonomi daerah, yang turut mengambil bagian dalam peletakan batu pertama sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah perjuangan mereka. Pj Bupati Lembata menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, terutama Keuskupan Larantuka.
Momentum ini menjadi bagian penting dari peringatan Hari Otonomi Daerah ke-25, menandai pesta perak Kabupaten Lembata sebagai daerah otonom yang berdiri kokoh di bawah semburat harapan para pendirinya.