Menurut dia, pemerintah memberi fokus pengembangan rumput laut pada dua klaster ini, karena selain memiliki potensi yang cukup besar, juga sudah ada pasar yang jelas.
“Di dua klaster ini, potensi rumput laut sangat besar dan yang lebih penting adalah sudah ada pasar. Ada investor yang siap membeli hasil produksi,” katanya.
Menurut dia, saat ini pemerintah bersama Universitas Kristen (Unkris) Artha Wacana Kupang sedang mempersiapkan pelaksanaan survei, sekaligus melakukan uji parameter potensi rumput laut di dua klaster tersebut.
“Survei memeng dilakukan pada lima klaster, tetapi uji parameter hanya dilakukan pada dua klaster yang akan menjadi fokus pengembangan rumput laut pada 2019,” katanya.
Uji parameter tersebut, kata dia, penting dilakukan untuk memastikan bahwa potensi rumput laut yang berada pada setiap kawasan pesisir perairan bisa dikembangkan dalam skala yang lebih besar.
Dia mengatakan hal yang paling penting adalah arus laut dan gelombang tidak boleh besar karena dapat merusak rumput laut yang tengah dikembangkan.
“Artinya, ada potensi tetapi arus laut dan gelombang tinggi, maka kawasan pesisir itu tidak layak untuk dijadikan sebagai pusat pengembangan rumput laut,” kata Ganef menjelaskan.