Ahli Bahasa Sebut Pidato Ahok di Kepulauan Seribu Keluar Konteks

Avatar photo
kasus
Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, bersama kuasa hukumnya mengikuti sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/2/2017). Dalam sidang lanjutan ke-10 tersebut Jaksa Penuntut Umum rencananya menghadirkan 4 saksi ahli. MI/Pool/RAMDANI

Jakarta, Delegasi.com- Saksi ahli bahasa dari Universitas Mataram, Mahyuni, mengatakan, pidato Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu sudah keluar konteks.

Hal ini karena tujuan Basuki melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kepulauan Seribu adalah untuk memanen ikan.

“Dia kunker untuk panen ikan, di situ dari segi konteks seharusnya tidak perlu terkait dengan hal lain. Menurut saya, itu sudah keluar dari konteks,” ujar Mahyuni di Kementerian Pertanian, Ragunan, kepada kompas.com,  Senin (13/2/2017).

Mahyuni mengatakan, topik pembicaraan Ahok justru keluar menjadi topik kampanye. Hal itu ditunjukkan ketika Ahok mengatakan program budidaya ikan tetap berjalan meski dia tidak terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta lagi.

Kemudian, Ahok menyinggung Surat Al-Maidah ayat 51 yang membuat orang ragu memilihnya.

“Maka, keluar fokus, pindah ke topik kampanye. Seolah-olah dia yakin enggak dipilih karena hal itu,” ujar Mahyuni. (Baca: Pengacara Anggap Ahli Bahasa Hanya Fokus pada Hal Negatif Pidato Ahok)

Padahal, Ahok tidak meminta warga Kepulauan Seribu. Ahok justru mengatakan warga tidak perlu memilihnya jika ada yang lebih baik daripada dia. Mahyuni mengatakan, penggunaan kata “pilih” sudah mengacu topik kampanye.

Kemudian, bisa juga alasan Ahok mengatakan “jangan pilih saya” justru yang sebaliknya.

“Bisa sebaliknya karena percaya diri sudah lebih baik dari yang lain,” ujar Mahyuni//delegasi.(komp)

Komentar ANDA?