Sosbud  

Alasan Ratusan Orang Bikin Petisi untuk Sang Maestro Sastra, Gerson Poyk

Avatar photo
maestro
Gerson Poyk//

Kupang,delegasi.com –  Sastrawan Gerson Poyk meninggal dunia di usia 85 tahun di Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat, pada Jumat (24/2/2017) pukul 11.00 WIB.

Sebagai bentuk penghormatan terakhir untuk sosok sastrawan besar, yang namanya populer di Indonesia bahkan di kancah Internasional, sekelompok kalangan membuat petisi.

Petisi tersebut ditujukan kepada DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Danrem NTT dan Gubernur NTT. Demikian laporan tribunnews.com

Petisi yang sudah ditandatangani oleh Forum Academia NTT, dosen, jurnalis, sastrawan, aktivis, blogger, peneliti, penulis bahkan personal, tujuannya meminta Gerson Poyk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan dan didirikan Perpustakaan Gerson Poyk.

Seorang inisiator petisi tersebut, Elcid Li dari Forum Academia NTT, mengatakan Gerson sudah sepatutnya diperlakukan sebagai pahlawan.

Menurutnya, sudah saatnya konteks pemaknaan tentang pahlawan tida lagi melanjutkan dikotomi sipil-militer, tetapi penentu hakekat pahlawan harus dibuka pemaknaannya dalam narasi kemanuasiaan.

“Pak Gerson ini semasa hidupnya sangat baik dan bersih. Jarang ada orang seperti Pak Gerson, bahkan pejabat sekarang saja banyak yang berkasus,” ungkapnya, dihubungi TribunWow.com melalui telpon, Sabtu (25/2/2017).

Alasan lain Gerson layak dimakamkan di TMP, yakni besarnya jasa dan karyanya dalam memperkenalkan budaya NTT sebagai warna budaya di Indonesia, maupun Indonesia di mata dunia.

Gerson Poyk adalah guru, jurnalis, novelis, cerpenis dan budayawan yang setia menjalankan tugasnya hingga akhir hayatnya.

Ia menolak tunduk didikte oleh paham materialisme dan bekerja untuk kemanusiaan sepanjang hidupnya.

Berdasarkan puluhan karya sastra berupa novel, maupun ratusan cerpen, serta tulisan lain yang diterjemahkan ke berbagai bahasa Belanda, Inggris, Jerman, Jepang, Turki dan Rusia diberi tanda sebagai pahlawan.

Mereka yang berkarya dan menjaga integritasnya semasa hidup tanpa tergiur rayuan materi dan setia menjalankan profesi mereka layak dimakamkan sebagai seorang pahlawan.

“Itu alasan selanjutnya kenapa Pak Gerson layak disebut pahlawan bagi kami,” imbuhnya.

Tak hanya dimakamkan di TMP, mereka meminta agar didirikan Perpustakaan Gerson Poyk oleh Pemerintah Provinsi NTT, di Kupang NTT.

“Perpustakaan itu nantinya juga digunakan untuk mengabadikan karya-karya Pak Gerson,” cetusnya.

Elcid menambahkan pihak DPRD, Danren Kupang sudah mendukung inisiasi tersebut.

Dukungan lain juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kupang.

“Kami sudah menghubungi pihak Pemda tetapi belum ada respon terkait ini, jadi masih menunggu,” jelasnya.

Jenazah Gerson akan diberangkatkan dari Jakarta, Minggu (26/2/2017) pukul 03.00 WIB, dan sampai di Kota Kupang pukul 07.00 WIB.

Kemudian akan dibawa ke rumah duka, dan rencana akan dimakamkan pada hari Senin (27/2/2017).

Sampai berita ini diunggah, TribunWow.com belum berhasil mendapat konfirmasi dan tanggapan dari pihak Pemda Kupang.//delegasi(*)

Komentar ANDA?