Kupang, Delegasi.com – Dalam rangka peringatan 70 Tahun Gereja Masehi Injil di Timor(GMIT) dan 500 tahun usia gerakan reformasi yang jatuh pada tahun 2017 ini, GMIT menyelenggarakan berbagai kegiatan antara lain expo dan pameran produk unggulan serta pelayanan GMIT, seminar Nasional HUT GMIT ke-70 dan reformasi ke-500, bakti sosial peduli pendidikan, penulisan dan bedah buku Bunga Ramoai 70 tahun GMIT, lomba mewarnai, dan lomba essay reformasi.
Demikian dikatakan Ketua panitia penyelenggara, Winston Neil Rondo saat jumpa wartawan di sekretariat GMIT Kupang, Rabu(18/10/2017).
Kegiatan tersebut menurut Winston Rondo tidak hanya terpusat di wilayah kota Kupang semata, tetapi akan menyebar di sejumlah klasis di wilayah NTT, seperti Rote Ndao, Malaka, Belu ,TTS dan lain sebagainya.
“Hut GMIT yang bersamaan dengan 500 tahun usia reformasi kali ini , kita lakukan kegiatan yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Sehingga berbagai kegiatan dalam rangka HUT kali ini sebagai refleksi peran GMIT terhadap dunia pendidikan dan kemiskinan di NTT,” tandas Winston Rondo.
Selain melakukan kegiatan, panitia penyelenggara juga melakukan kegiatan diaspora GMIT di Jakarta yang dihadiri oleh dua menteri Kabinet Jokowi.
Menteri ESDM Igantius Jonan dan Menteri PDT Eko Putra Sanjoyo dipastikan hadir pada kegiatan Diaspora GMIT yang digelar sebanyak dua kali yakni di Jakarta dan Kupang.
“Menteri PDT akan hadiri dua kegiatan Diaspora GMIT itu. Sedangkan Menteri Jonan hanya hadiri acara Diaspora di Kupang,” Winston Rondo
Kegaiatan Diaspora pertama akan digelar di Jakarta dengan agenda Galla Diner pada 20 Oktober 2017 dengan tema “Panggil pulang untuk peduli pendidikan GMIT”. Sedangkan, Diaspora kedua akan digelar di Kupang pada 30 Oktober 2017 yang akan dihadiri kedua menteri itu.
Sementara itu, Ketua Sinode GMIT, DR. Merry Kolimon yang mendampingi panitia menjelaskan dua kegiatan itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT GMIT ke- 70 yang bertepatan dengan HUT Reformasi yang ke-500 tahun. Pada perayaan HUT GMIT ke-70, lebih dititikberatkan pada masalah pendidikan bagi sekolah- sekolah GMIT yang akan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perayaan HUT GMIT dan Reformasi ini, menurut Kolimon, akan menganggkat tema “Allah yang Hidup Perbaharui dan Pulihkan GMIT”. Karena GMIT peduli akan berbagai masalah sosial yang menimpa daerah ini, seperti masalah human traffiking (Perdagangan orang), pendidikan, ekonomi dan masalah kesehatan. “Tema ini dimaksudkan sebagau bentuk pemulihan dalam segala bidang yang masih menjadi masalah di daerah ini,” tegasnya.
“Puncak acara GMIT akan digelar pada 31 Oktober 2017 yang akan digelar di Gereja Syalom Airnona,” ujarnya.//delegasi (juan pesau/hermen)