Kupang, Delegasi.Com – Dengan wajah sumringah, Anton Benu melangkah bersama peserta lain menerima pin Satyalencana Karya Satya dari pemerintah atas pengabdianya selama 30 tahun sebagai ASN di lingkup sekretariat DPRD NTT. Baginya, tak ada yang kebetulan di kolong langit ini. Ketika dianugerahi sebuah pekerjaan, harus total melakukanya.
“Pekerjaan itu berkat yang diperoleh dari doa, sehingga harus setia dengan pekerjaan,” kata Anton Benu mengungkapkan isi hatinya kepada wartawan tentang pengabdiannya selama 30 tahun di kantor DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat(14/12/2018).
Hari ini Anton Benu begitu bangga bersyukur atas Satyalancana Karya Satya yang disematkan kepadanya. Itu bukti dari kerjanya yang setia.
Sebagai pegawai kecil, dirinya bekerja dengan setia membantu para anggota DPRD yang berjuang mewakili masyarakat. Dalam situasi dan kondisi apapun, dirinya siap membantu. Baginya itu adalah bagian dari pengabdian kepada masyarakat NTT.
Pria sederhana ini mengungkapkan, sejak menjadi pegawai di DPRD NTT tahun 1986-2018, ada banyak hal luar biasa yang dialaminya tentang dinamika perpolitikan NTT. Bahwa politik di DPRD NTT, ibarat suami dan istri dalam satu rumah tangga. Ada suka dan duka, ada perselisihan, sikut menyikut, intrik politik dan lainnya tetapi tetap bersatu dalam tali persaudaran. Kepentingan masyarakat NTT menjadi tujuan akhir.
“Politik NTT luar biasa. Ibarat suami istri dalam satu rumah. Tidak hanya suka, mereka kadang ribut, sikut menyikut tetapi mereka selalu bersatu dan bersaudara. Tidak ada musuh abadi dalam politik. Semua hanya untuk melayani dan berjuang untuk rakyat,” ungkap Anton Benu, Jumat (14/12/2018).
Pria kelahiran Niki-Niki,18 Agustus 1966 ini mengatakan, ada sesuatu hal yang menarik dimasa silam dari tahun 1986-2010. Di mana segala dokumen hasil politik DPRD terkait penganggaran, legislasi, dan pengawasan, tidak akan diketahui publik sebelum paripurna. Semua dokumen dijaga sangat rahasia.
“Ini lembaga terhormat. Tapi ada yang unik di tahun itu. Segala bentuk hasil keputusan DPRD sangat dijaga kerahasiaan sampai dibaca dalam paripurna. Waktu itu semua dokumen masih pakai stensil dan kami jaga betul tidak boleh orang tahu sampai paripurna. Kalau sekarang sudah zaman terbuka, zaman digital, Semua tidak lagi tertutup,” kata Anton Benu.
Selain itu Bapak tiga anak ini merekam dengan baik seluruh proses politik DPRD NTT, dari masa ke masa di enam kepemimpinan DPRD. Dan yang paling mengesankan, pada masa kepemimpinan Bapak Mel Adoe. Anton mengakui Mel Adoe sangat kebapaan dalam memimpin DPRD NTT saat itu.
“Pimpinan DPRD dari 1986-2018 semua baik.Tapi bagi saya pribadi, bapak Mel Adoe tidak saya lupakan karena beliau sangat kebapaan saat itu. Kalau ada salah atau keterlambatan penyiapan administrasi dan lainnya, beliau sangat memahami,” ungkap mantan ajudan Mel Adoe.
Anton Benu berharap, semoga semua kesetiaanya melayani para anggota DPRD NTT, menjadi berkat bagi banyak orang.
“Semoga kesetiaan saya melayani dan membantu anggota DPRD menjadi berkat,” pungkas Anton Bengu. //delegasi(hermen)