Sosbud  

Balai Sungai Tanam 1.000 Anakan Pohon di Tilong

Avatar photo
Pekerjaan
Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Deppy Cipta didampingi Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Sungai Nusa Tenggara II, Costandji Nait.

Kupang-Delegasi. Dalam rangka memperingati Hari Bhakti PU ke-71, Kementerian Pekerjaan  dan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia. Di NTT, dipusatkan di Bendungan Tilong, Kabupaten Kupang dengan penanaman 1.000 anakan pohon.

Demikian dikatakan Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Deppy Cipta kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (29/11/16) sore. Deppy didampingi Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Sungai Nusa Tenggara II, Costandji Nait.

“Untuk kegiatan esok (Rabu, 30/11/16), rencananya kita akan menanam 1.000 anakan pohon di sekitar Bendungan Tilong. Juga di Bendungan Raknamo 200 pohon. Selain itu, juga dilakukan penanaman pohon di jalan-jalan nasional oleh Balai Jalan Nasional,” ujar Deppy.

Deppy merincikan, jenis pohon yang ditanam antara lain Mahoni, Trambesi, Tanjong, Flamboyan dan tanaman konservasi lainnya.  “Penanaman pohon ini dilakukan serentak di 34 provinsi di Indonesia. Secara Nasional penanaman pohon serentak ini di pusatkan di Sumatera Utara, di sekitar Danau Toba,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Deppy, di setiap lokasi proyek Balai Sungai Nusa Tengara II, juga dilakukan penanaman minimal 20 anakan pohon. “Baru-baru ini disekitar Kali Dendeng (Kota Kupang, red) juga dilakukan penanaman sebanyak 250 anakan pohon,” ujarnya.

Menurut Deppy, dari Kementerian PUPR, akan hadir Sekretaris Direktur Jenderal (Sesdikjen) Sumber Daya Air (SDA), Ny. Loly Martina. Akan hadir pula Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Forkompimda NTT, Kadis PU NTT, Andre Koreh, Kadis PU kabupaten/kota, Kadis Kehutanan NTT, Kepala BLHD NTT, Pemerhati lingkungan dan undangan lainnya.

Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Costandji  Nait menambahkan, di waktu yang akan datang pihaknya juga akan melakukan penanaman anakan pohon buah-buahan. “Namun itu akan kita bagikan kepada masyarakat untuk ditanam sendiri.  Kalau saat ini masih berupa tanaman konservasi saja,” ujar Nait. //Delegasi. Egi/ger/ian

Komentar ANDA?