DELEGASI.COM, JAKARTA – Bank kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur itu mendapat penghargaan sebagai Indonesia Top Bank KBMI 1 atau Kelompok Bank Modal Inti 1 (Rp3 Triliun sampai Rp6 Triliun).
Penghargaan Indonesia Top Bank 2022 ini diserahkan oleh Founder and CEO The Iconomics Bram S. Putro, bersama Pemimpin Redaksi The Iconomics Arif Hata, kepada Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho yang diwakili oleh Kepala Divisi Rencorsec dan Legal Bank NTT Endri Wardono, dan didampingi Kepala Cabang Pembantu Mukun Yasinta Jelita, serta Staf Pelaksana Legal Bank NTT, Adam Otovianus Ibu.
Acara bertajuk Indonesian Bank Summit 2022 ini dilaksanakan di JS Luwansa Hotel, Jl. HC Rasuna Said No. 22, Karet Kuningan, Jakarta, Jumat 9 September 2022 sore.
Hadir secara virtual, Anggota DPR RI Komisi XI Puteri Anetta Komarudin, yang juga membawakan Keynote Speech tentang kondisi dan kebijakan pemerintah terhadap sektor perbankan Indonesia.
Dalam pernyataanya, Puteri Anetta Komarudin menyampaikan penghargaan kepada The Iconomics yang secara konsisten telah menyelenggarakan Indonesia Top Bank Awards selama tiga tahun terakhir.
Menurutnya, penghargaan ini merupakan wujud apresiasi terhadap semua insan perbankan Indonesia, atas berbagai kontribusi dan inovasi yang dihadirkan untuk membentengi dampak pandemi Covid-19 yang sangat signifikan bagi perbankan dan masyarakat.
“Kiprah industri perbankan di tengah-tengah pandemi tidak terlepas dari 3 hal utama yakni Innovation, Growth dan Presence,” ujar Puteri Komarudin.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada industri perbankan karena mampu berinovasi, dan menjadi aktor atau driver bagi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Founder dan CEO The Iconomics Bram S. Putro mengatakan, penilaian kinerja keuangan perbankan tahun 2020 hingga 2021 antara lain dengan Profitabilitas dan Rentabilitas dengan penilaian Rank (weighted 60%) dan Growth (weighted 40%).
Penilaian ini kemudian dikomparasikan sesuai dengan Kelompok Bank Modal Inti atau KBMI.
“Penilaian berdasarkan Rank adalah penilaian yang diberikan kepada perbankan secara peringkat, berdasarkan angka kinerja keuangan dalam satu daftar kelompok perbankan,” kata Bram S. Putro.
Sementara penilaian berdasarkan Growth, adalah penilaian yang diberikan kepada perbankan atas pencapaian atau progres kinerja keuangan tahun sebelumnya.
Adapun pengkategorian berdasarkan kategori Kelompok Bank dengan Modal Inti (KBMI) yang terdiri dari Kelompok Bank Modal Inti 1 (KBMI 1) dengan Modal Inti Rp3 – 6 triliun; KBMI 2 dengan Modal Inti Rp6 – 14 triliun; KBMI 3 dengan Modal Inti Rp14 – 70 triliun; dan KBMI 4 dengan Modal Inti > Rp70 triliun.
“Semoga penghargaan ini menjadi kebanggaan anda, dan memberikan optimisme untuk perbankan Indonesia menghadapi tantangan ke depan. Selamat untuk bank peraih The 3rd Indonesia Top Bank Award 2022,” tandasnya.
Mewakili Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Kepala Divisi Rencorsec dan Legal Bank NTT Endri Wardono menyampaikan apresiasi untuk The Iconomics yang telah memberikan penghargaan untuk Bank NTT.
Ia mengatakan, penghargaan Indonesia Top Bank Award 2022 diraih berkat kerja keras dan inovasi cerdas dari semua jajaran Direksi dan Komisaris serta seluruh insan Bank NTT.
“Kami sedang mengerjakan transformasi digital secara besar-besaran di semua sektor. Semoga inovasi yang kami kerjakan ini bisa berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di NTT,” jelasnya.
Endri menambahkan penghargaan ini, menjadi motivasi bagi seluruh insan Bank NTT untuk melayani lebih sungguh, sesuai dengan moto Bank NTT yaitu Melayani Lebih Sungguh.
Untuk diketahui, Bank NTT bersama pemerintah daerah saat ini sedang mengerjakan hal-hal besar untuk membangun Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bank NTT telah terlibat aktif dan menjadi komponen penting dalam menyukseskan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang kini sudah dipanen ratusan hektar. Saat ini ekspasni bisnis pun melebar ke sektor peternakan.
Di bidang teknologi digital, Bank NTT meluncurkan beberapa aplikasi digital untuk pembayaran pajak daerah secara online, meluncurkan aplikasi B Pung Petani untuk mengenalkan berbagai potensi unggulan yang dimiliki NTT, serta penerapan smart branch di dua kantor cabang Bank NTT.
Melalui smart branch, nasabah lebih mudah melakukan transaksi secara digital dan pembukaan rekening serta pengajuan kredit bisa dilakukan secara mandiri. Semua inovasi cerdas ini diciptakan agar NTT bangkit lebih cepat menuju masyarakat sejahtera.
Seperti diketahui,Perbankan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kredit perbankan tumbuh mencapai 26,89 persen selama tahun 2017 sampai Mei 2022.
Meski terjadi kontraksi karena pandemi Covid-19 pada tahun 2020, namun aset perbankan mampu tumbuh 37,8 persen dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Begitu pula Dana Pihak Ketiga atau DPK yang juga mengalami pertumbuhan sekitar 42,08 persen pada periode yang sama. Dari sisi permodalan dan risiko, perbankan Indonesia masih dalam keadaan baik sepanjang 5 tahun terakhir.
Selain itu, Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi 25,67% pada tahun 2021 dan sebesar 24,74% pada Mei 2022.
Perbankan Indonesia mencatat non-performing loan (NPL) menunjukkan tren kenaikan. NPL gross pada tahun 2019 yang sebesar 2,53% menjadi 3,06% pada tahun 2020 dan sedikit melandai menjadi 3,00% pada 2021.
Di tengah situasi yang sulit karena tantangan pandemi Covid-19, beberapa Bank di Indonesia mampu mencatat kinerja yang positif.
Salah satu Bank yang mencatat kinerja positif di tengah pandemi Covid-19, adalah PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT).
//delegasi(tim)