Larantukan, Delegasi.Com – Belum beroperasinya Pasar Rakyat Waiwerang seharga Rp.6 M lebih, yang dibangun PT.Batu Besi dengan sumber Dana Tugas Pembantuan tahun 2018, meski sudah memasuki melewati Bulan Agustus 2019, membuat keadaan pasar yang berstandar nasional dan termegah di Pulau Adonara, Flotim ini terlihat mulai kotor dan romol.
Terutama, tembok bagian depan sudah ada coretan. Sejumlah warga di sekitar pasar mengaku prihatin melihatnya. Juga mempertanyakan alasan apa sehingga Pemerintah Kabupaten Flores Timur, terutama Dinas Perdagangan dan Pemerintah Kecamatan Adonara Timur belum memfungsikan.
“Iyah, kenapa belum juga beroperasi itu Pasar Rakyat Waiwerang. Padahal, banyak warga ingin berdagang, menjual dan membeli disitu. Kasihan juga ada pedagang yang kesulitan berjualan di areal saat ini di kompleks lapangan Kebun Raya Waiwerang tersebut. Kemudian, saat hari pasar Senin dan Kamis, selalu macet dan mengganggu aktivitas sekolah dan para pegawai swasta seperti Bank, Perkantoran dan lainnya. Olehnya, diharapkan Dinas Perdagangan dan Pemerintah Kecamatan Adonara Timur segera atur resmikan pasar tersebut agar bisa mulai difungsikan,”pungkas Simeon Rotok dan Chris H. Yong, Hans Doni Sesa, Alberto, Nus Sabon dan Kor Lidan, warga Kota Waiwerang, saat ditemui media, beberapa waktu lalu.
Bahkan menurut Simoen, Alberto dan Doni Sesa, tidak lekas beroperasinya pasar mewah tersebut membuat tidak ada penjagaan terhadap kondisi bangunan sehingga temboknya mulai ada coretan.
“Itu lama-lama makin banyak coretan kalau tidak ada petugas jaganya. Halaman depannya juga makin tambah kotor dan kering. Kalau boleh, Kami sarankan Bapak Camat Adonara Timur, Damianus Wuran,SH dan Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli,SH bisa atur koordinasi secepatnya turun lihat dan resmikan sudah itu pasar,”sambung Alberto, yang sering mengeluh setiap kali lewat di depan pasar tersebut.
Maklum, Alberto juga terkenal sebagai anak-anak kompleks Pasar Rakyat Waiwerang.
Chris H.Yong menyebut, tak beroperasi Pasar Rakyat Waiwerang hingga kini merupakan bukti ketidakmampuan Pemerintah merespon cepat kehadiran pasar ini sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi warga di Adonara.
Karena itu, pihaknya meminta Camat Adonara Timur, Damianus Wuran bisa menggunakan otoritasnya segera merelokasi para pedagang ke Pasar Rakyat Waiwerang.
“Saya kira, Camat Dami Wuran itu bisa diandalkan gerak cepat untuk atur. Kan, tidak sulit. Hanya atur pindahkan saja kok susah sekali. Hingga lama begini sudah Pasar itu dibiarkan mubazir. Dulu kita teriak suruh bangun cepat, sekarang sudah dibangun kok lamban dipakai. Aneh tapi nyata betul,”semprot Chris Yon yang terkenal kritis dan vokal itu.
Ia bahkan menantang Camat Dami Wuran berani ‘angkat kaki’ dari Adonara Timur kalau tak mampu gerak cepat pindahkan pedagang ke kompleks Pasar Rakyat Waiwerang. Belum lama ini, Wakil Bupati Flotim, Agus Boli melalui media sampaikan akan segera turun memimpin relokasi pedagang dan dimulai beroperasinya Pasar Rakyat Waiwerang.
Menurutnya, pasar akan segera diresmikan dan dioperasikan. Meski diprioritaskan bagi para pedagang lama, namun diharapkan akan dibagi adil dan bisa mengakomodir semua pedagang.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Flotim, Siprianus Ritan yang dihubungi melalui ponsel Whatshappnya untuk dikonfirmasi kapan pasar diresmikan dan beroperasi, namun belum belum bisa terkonek hingga berita ini diturunkan.
//Delegas(BBO)