Hukrim  

Buntut Pernyataan Salah Satu Anggota DPRD, Nakes Sikka Datangi Gedung DPRD Sikka

Avatar photo
Salah satu spanduk dari lima spanduk yang dibawa para Nakes saat mendatangi gedung DPRD Sikka (Senin,12/07/2021). //www.delegasi.com (Doc.Lioduden)

MAUMERE, DELEGASI.COM— Buntut Pernyataan yang dilontarkan salah seorang Anggota DPRD Sikka dari fraksi PDIP, Benediktus Lukas Raja (Dicky Raja) yang sempat viral di youtube dan media sosial berapa hari terakhir kemarin, puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) Kabupaten Sikka, Senin (12/07) siang, mendatangi Gedung DPRD Sikka untuk menyampaikan pernyataan sikap mereka sebagai reaksi protes.

Kedatangan para Nakes yang merupakan utusan dari 16 Organisasi Profesi tersebut, diterima oleh Ketua dan beberapa Anggota DPRD yang sempat hadir.

Ketua DPRD Sikka, Donatus David, SH  seusai membuka Rapat langsung memberikan kesempatan kepada juru bicara para Nakes untuk menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan para Nakes.

Juru bicara para Nakes, dr. Mario B. R. Nara, Sp. A mengatakan maksud dan tujuan kehadiran para Nakes adalah untuk menyampaikan penyataan sikap berkenaan dengan beredarnya pernyataan Anggota DPRD, Dicky Raja baik di youtube maupun Facebook yaitu, “Corona tak kunjung usai ketika Protokol Kesehatan 5 M sudah diterapkan dengan baik, namun pandemi tak kunjung usai… Coba terapkan uji coba berikut ;1) hentikan tes nya 2).stop anggarannya, 3).hilangkan beritanya, 4).bubarkan teamnya”.

Pernyataan ini menurut Nakes sangat rentan dan menimbulkan kegaduhan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Covid 19 dan sangat merugikan masyarakat Sikka.

Mario juga menyayangkan pernyataan Dicky Raja yang disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Satuan Gugus Tugas (Jumat, 9/7) lalu dan sempat viral juga di medsos.

Dikatakan, dalam RDP tersebut, Dicky Radja menyampaikan beberapa point yakni, “Jangan sampai pandemi ini dijadikan proyek  untuk menghabiskan uang rakyat, jangan sampai di Rumah Sakit semua fokus urus Covid karena insentifnya besar, sementara penyakit lainnya berupa jantung, ginjal, usus buntu tidak fokus untuk mengurusnya karena biayanya kecil dan kalau mau ke UGD harus dirapit dulu dan tunggu nya berjam-jam”.

Menurut dr. Mario, pernyataan tersebut sangat menyakitkan hati para Nakes yang sedang berjibaku memberikan pelayanan kepada pasien.

Dijelaskan dr.Mario, bahwa para Nakes bekerja dibawah sumpah dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan tanpa berpikir soal insentif, apalagi memproyekan Covid ini untuk menghabiskan anggaran.

“Para Nakes bekerja sesuai dengan amanat regulasi yakni ada tiga Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) yang menjadi acuan kinerja Nakes untuk menangani Covid 19,” jelas dr.Mario

Untuk itu, lanjut dr. Mario, bahwa setelah melakukan telaah secara mendalam dan mempertimbangkan berbagai dampak yang terjadi akibat  pernyataan Dicky Radja, para Nakes menyampaikan enam pernyataan sikap.

Berikut enam pernyataan sikap para Nakes yakni ;

  1. Menyesalkan pernyataan yang dikeluarkan oleh anggota DPRD Dicky Radja yang kontraproduktif dengan upaya penanganan Covid 19. Karena pernyataan tersebut berpotensi menurunkan rasa tidak percaya masyarakat terhadap tenaga medis termasuk fasilitas Kesehatan.
  2. Menolak dan Membantah dengan tegas pernyataan anggota DPRD, Dicky Radja.
  3. Menuntut klarifikasi dari Anggota DPRD, Dicky Radja yang jelas-jelas tidak sesuai dengan fakta yang ada
  4. Mendesak Anggota Anggota DPRD, Dicky Radja menyampaikan permohonan maaf di media masa selama tiga hari berturut-turut.
  5. Mendesak agar Dicky Radja tidak melakukan tindakan gegabah berkaitan dengan penanganan Covid 19 terutama melalui media sosial.
  6. Mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupatenn Sikka untuk memberikan sanksi kepada Anggota DPRD Dicky Radja atas berbagai pernyataannya di media sosial.

Setelah dr. Mario menyampaikan pernyataan sikap para Nakes, pimpinan sidang, Donatus David,SH memberikan kesempatan kepada anggota DPRD yang hadir untuk menyampaikan pendapat.

Merison Botu, SS, Anggota Fraksi Gerindra, meminta pimpinan sidang untuk memberikan kesempatan kepada Dicky Radja untuk menyampaikan klarifikasi terhadap apa yang disampaikan para Nakes.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Stefanus Say dan Yoseph Nong Soni. Sedangkan Philippus  Fransiskus meminta Dicky Radja, atas dasar kemanusiaan untuk berjiwa besar menyampaikan permohonan maaf kepada para Nakes.

Sementara, Dicky Radja ketika diberikan kesempatan oleh pimpinan sidang, mengatakan sesungguhnya dirinya tidak berniat sedikit pun menyakiti hati para Nakes. Apa yang disampaikan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moril sebagai wakil rakyat ketika melihat dan mendengar langsung apa yang dialami masyarakat.

Namun apa yg disampaikan Dicky Radja , secara spontan mendapat cibiran dari para Nakes lainnya yang berada dalam ruangan rapat.

Ketika Dicky Radja belum selesai bicara, muncul interupsi dari beberapa anggota DPRD lainnya yang menilai pimpinan ‘tidak pandai” dalam memimpin sidang.

Suasana sidang nampak mulai kacau. Mendapat “semprotan” dari beberapa anggota DPRD, Donatus David nampak mulai emosional dan mengatakan persoalan Dicky Radja akan di sampaikan ke BK DPRD untuk di proses. Setelah itu secara tiba2 dirinya langsung mengetuk palu untuk menutup sidang.

//www.delegasi.com (Lioduden)

Komentar ANDA?