Bupati Agas Akui Banyak Janji Politik Yang Belum Terpenuhi

Avatar photo
Bupati Manggarai Timur saat meninjau pengerjaan salah satu ruas jalan di wilayah manggarai Timur //Foto: Delegasi.com(Pieter Lisong)

DELEGASI.COM, BORONG – Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum mengakui masih banyak janji politiknya yang masih belum terpenuhi, terutama mengenai pembenahan infrastruktur jalan 10 kilometer untuk setiap kecamatan.

“Sebenarnya kita sudah star pada tahun 2019 untuk pembenahan infrastruktur jalan 10 km per kecamatan. Namun memasuki 2020 kita mengalami musibah Covid 19 secara nasional. Energi kita, perasaan kita tercurah kesitu. Termasuk juga anggaran kita tercurah kesitu,” ujar Bupati Agas dalam sebuah Vidio yang dirilis Prokopim Manggarai Timur belum lama ini.

Bupati Matim mengakui pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sudah memprogramkan pembangunan infrastruktur jalan yang bersumber dari dana alokasi khusus dan dana alokasi umum. Namun rencana tersebut dibatalkan karena terjadi refocusing, karena dananya dikembalikan ke pusat untuk penanganan Covid 19.

Salah satu ruas jalan yamg sementara dikerjakan di Mamhgarai Timur //Foto: Delegasi.com(pieter Lisong)

Untuk mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur terutama jalan, Pemkab Matim jelas Bupati Agas Andreas melakukan terobosan dengan mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp 150 miliar.

“Dari Rp 150 miliar turun menjadi Rp 103 miliar sesuai dengan masa jabatan bupati. Dari dana sebear itu kita forsil untuk pembangunan jalan untuk mengejar ketertinggalan. Tapi kita juga bersyukur tahun 2022 ini kita mendapatkan dana DAK sehingga sudah mulai bekerja dan hotmix jalur-jalur utama,” ujar Bupati Matim.

Ruas jalan yang sudah mulai dikerjakan tahun 2022 lanjutnya seperti pengerjaan ruas jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong, Ruas jalan Benteng Jawa, jalur Metuk – Lewe – Paan Leleng, jalur Kisol-Mok.

“Ruas jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong untuk tahun anggaran 2022 ini akan sampe di Welu. Dan akan dilanjutkan pada tahun 2023. Untuk jalur Benteng Jawa tahun ini akan sampai di sebelah atas Bea Muring atau dekat dengan Rejo. Jalur Metuk-Lewe-Paan Leleng sudah selesai dikerjakan. Sementara untuk jalur Kisol-Mok sebentar lagi dikerjakan,” terang Bupati Matim.

Bupati pun menambahkan dengan adanya pinjaman daerah sebesar Rp 103 miliar pengerjaan infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur terus dikebut.

“Saya berharap proses tender akan dilakukan pada bulan November 2022, sehingga proses pengerjaan mulai dilakukan pada bulan Desember tahun ini. Karena itu saya yakin pada bulan Juli 2023 pengerjaan lanjutan dari Welu ke Watu Nggong akan tuntas. Dan itu hotmix. Juga ruas jalan Bea Muring Benteng Jawa juga akan tuntas. Itu akan menggunakan dana pinjaman daerah ,”katanya.

Sementara mengenai ruas jalan Benteng Jawa-Satar Teu diakui bupati belum tuntas karena dana yang dialokasikan untuk pembangunan ruas jalan tersebut hanya sebesar Rp 10 miliar. Pada tahun 2023 pekerjaan lanjutan pun akan dilakukan pada ruas jalan Lewe-Metuk sampai cabang Metuk.

“Dan ini juga hotmix dengan sumber dana pinjaman daerah. Jalur Paka-Nceang yang sudah dikerjakan pada tahun 2020 dengan sumber dana alokasi umum, akan kembali dilanjutkan pada tahun 2023 dengan sumber dana pinjaman daerah. “Inilah bagian dari mengejar ketertinggalan itu,” ujar politisi PAN tersebut seraya menambahkan juga dianggarkan dana sebesar Rp 10 miliar untuk pengerjaan ruas jalan Sok – Wae Care.

Bupati Agas meminta masyarakat Manggarai Timur untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan infrastruktur yang ada di Manggarai Timur.

“Mari kita lakukan pengawasan. Karena jalan ini milik kita bersama. Bukan milik bupati. Ada kesalahan disampaikan secara baik-baik kepada tim teknis atau OPD teknis supaya mereka melakukan kontrol,” pinta Bupati Agas Andreas.

//delegasi(Pieter Lisong)

Komentar ANDA?