Bupati Hadjon Apresiasi PKK dan Posyandu Flotim

  • Bagikan
//Foto: Dok.Humas Setda pemkab Flores Timur

LARANTUKA, Delegasi.Com – Bupati Flores Timur sangat apresiasi terhadap Tim Penggerak PKK dan Posyandu, karena mampu menurunkan  angka  stunting di wilayah itu.

Hal itu dikatakan Bupati Hadjon pada kegitan Jambore PKK dan Posyandu yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Flores Timur, Selasa 3 September 2019,

Menurut Bupati Hadjon, Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Flores Timur dalam menurunkan prosentse stunting, tidak terlepas dari peran serta dan kerja keras para kader PKK  dan kader Posyandu di desa-desa.

Hal ini terlihat dari laporan angka stunting untuk Flores Timur  dari 44%  turun di angka 36%.

Turunnya prosentase stunting itu disebabkan oleh adanya peningkatan berat badan bagi 2.460 anak di Flores Timur yang mengalami stunting.

Bupati Anton Hadjon menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para kader PKK dan kader Posyandu yang telah membantu pemerintah daerah bersama-sama menangani masalah stunting di Flores Timur, sekaligus menjadi ujung tombak keberhasilan program stunting di desa.

Kegiatan yang selenggarakan oleh TP. PKK Kabupaten Flores Timur dengan tema “Bersama kita mencegah stunting” itu, dihadiri oleh Ketua TP. PKK Kabupaten Flores Timur, Ny. Lusia Hadjon, Kadis BPMD, Rufus Koda Teluma, S.Sos, Kadis Kesehatan, dr. Agustinus Ogie Silimalar, Kadis Koperasi dan UKM, Drs. Ferderik S. Billi, Para Camat, Para Ketua TP.PKK Kecamatan, Pimpimpinan Organisasi Perempuan, Para Kader PKK dan Kader Posyandu.

Menurut Bupati Anton Hadjon kegiatan Jambore PKK penting untuk menggerakan  para kader PKK dan kader Posyandu untuk sama-sama membantu Pemerintah Kabupaten Flores Timur menciptakan generasi sehat untuk Flores Timur kedepan. Stunting, kata Bupati Anton Hadjon adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Karena itu salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting.

Adanya peningkatan penanganan stunting  oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur diketahui dari hasil pantaun lapangan oleh Bupati Flores Timur Anton Hadjon serta laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, melalui para kader PKK dan kader posyandu yang bertugas dilapangan.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, secara bersama-sama melaui suatu gerakan berusaha agar anak-anak yang sudah mengalami peningkatan berat badan tidak lagi mengalami stunting. Karena itu tekad Pemerintah, dalam kurun waktu 3 bulan kedepan berusaha menargetkan penurunan angka prosentase stunting  hingga mencapai 20%.

Semua ini dilakukan dengan terus merawat pola makan yang teratur agar anak-anak tidak lagi mengalami stunting.

Pada tahun 2020,  Pemerintah berusaha melakukan intervensi untuk meningkatkan kwantitas pemberian makanan tambahan bagi anak-anak stunting dengan menggunakan pangan lokal.

Pemberian makanan tambahan yang biasanya sebulan sekali, kwantitasnya akan ditingkatkan menjadi setiap minggu.

Kalau ini tidak dibiasakan maka menurutnya semua orang akan segera lupa.

“Itu sebuah usaha yang bagus. Setelah 3 bulan tentu semua kita diharapkan untuk terus merawat pola makan yang teratur agar anak-anak tidak lagi mengalami stunting,” ujarnya.

Terkait dengan makanan bergizi  dirinya memamang menekankan menggempur stunting dengan memanfaatkan pangan lokal.

Sehingga Ia meminta Dinas Kesehatan dan Bappeda melalui Tim percepatan  pembangunan sumber daya manusia, dimana salah satu usaha adalah menangani stunting di Flores Timur, untuk selalu berkoordinasikan dengan dinas terkait,  supaya pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, kanena memang pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.

Ia berharap pimpinan OPD mampu memberi diri dan berkoordinasi secara bersama-sama untuk mencegah stunting di Flores Timur.

”Kehadiran kita dalam kegiatan seperti ini  memberikan gambaran atau apresiasi kita terhadap kerja yang telah dilaksanakan oleh para kader posyandu dan kader PKK di desa-desa. Kerja untuk menyiapkan masa depan Flores Timur itu, bukan satu dinas saja, bukan satu kelompok saja  tetapi kita harus mampu berkoordinasi, kita harus mampu memberi diri  untuk sama-sama kita gempur stunting,” ujar Bupati Anton Hadjon.

//delegasi(*/BBO)

Komentar ANDA?

  • Bagikan