OPINI  

Cagub Benny K.Harman Bertemu Para Nelayan di Komodo

Avatar photo
Rombongan paket Harmoni // foto: voxntt.com
Labuan Bajo, Vox NTT- Calon Gubernur NTT, Benny K. Harman menjalani kampanye jilid 3 di Kabupaten Manggarai Barat pada Minggu, (22/04/2018).
Kali ini cagub Benny K. Harman mengunjungi para nelayan di Kecamatan Komodo.

Di sana Cagub yang berpasangan dengan calon wakil gubernur, Benny A. Litelnoni ini  menyapa  dan berdialog dengan masyarakat (nelayan) yang sedang sibuk menjemur ikan lure.

Dalam dialog itu sejumlah nelayan mengaku menjual ikan lure ke Labuan Bajo, Ibukota Kabupaten Manggarai Barat.

 

Ikan Lure

“Kami di sini musim iklan lure pak. Malamnya kami melaut dan pagi kami istirahat sambil menjemur ikan tangkapan,” ungkap nelayan bernama Rustan.

Rustan menceritakan penghasilan mereka dari tangkapan ikan lure terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Satu kilo gram ikan lure dijual senilai 30 ribu rupiah.

Sementara hasil tangkapannya semalam bisa mencapai 200 kg ikan.

Itu artinya setiap hari kalau semua ikannya laku Rustan bisa meraup Rp.600 ribu.

Namun di balik potensi laut yang menjanjikan ini terungkap keluhan yang cukup mendasar dari warga lain.

Syahruddin dan Maskum, dari pulau Seraya misalnya mengeluhkan listrik PLN yang hingga kini belum menjangkau desa mereka.

Selain itu mereka juga mengeluhkan modal usaha khususnya untuk mendapatkan perahu motor guna menangkap ikan yang lebih banyak.

Menjawabi semua keluhan itu BKH menegaskan jika dirinya terpilih dia bersama wakilnya Benny Litelnoni akan serius menjalankan program “Desa Menyala” termasuk di pulau-pulau di sekitar Labuan Bajo.

Selain listrik masuk desa, program unggulan paket Harmoni ini juga mengusahakan jaringan telekomunikasi.

“Pengembangan PLN antar pulau ini sangat mungkin dilakukan jika jaringan listrik itu dipasang di dasar laut. Kabelnya itu sangat bisa ditanam di dasar laut seperti di Cina dan Jepang” jelas BKH.

Soal ikan lure yang tingkat produksinya cukup tinggi di daerah ini.

Cagub BKH akan menyediakan pengolahan ikan yang lebih modern jika dirinya terpilih.

“Produksi ikan di daerah ini cukup bukan hanya ikan mentah tapi juga untuk produksi tepung ikan. Selain untuk manusia, tepung ikan khusus untuk pakan ternak juga bisa diolah asalkan kita punya kuasa menggunakan anggaran negara.” ungkap BKH.

Usai dari Kecamatan Komodo, BKH dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Boleng. Di sini, BKH blusukan ke rumah-rumah warga dan berdialog dengan tokoh masyarakat setempat. //delegasi(tim/juan pesau)

 

Editor: Hermen Jawa

Komentar ANDA?