Atambua, Delegasi.com – Calon gubernur NTT, Benny K. Harman mengatakan, kaum ibu harus menjadi salah satu kekuatan pembangunan di NTT. Sebab mayoritas jumlah perempuan di NTT adalah kaum ibu.
Demikian dikatakan cagub Nomor urut 3 itu saat berdialog dengan warga Kelurahan Tulamalae, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu, Jumat (9/3/2018).
Menurut Benny, salah satu penyebab tingginya angkat kemiskinan NTT saat ini karena mayoritas kaum ibu tidak memiliki ketrampilan yang cukup dalam dunia usaha. Sehingga terkesan kaum ibu sebagai kaum yang menjadi beban pembangunan di daerah ini.
Jika dirinya dipercaya memimpin NTT, Benny berjanji akan memberi ruang kepada kaum ibu untuk mengikuti kursus ketrampilan usah. Jika semua kaum ibu memiliki ketrampilan, maka bukan tidak mungkin akan menekan angka kemiskinan dan pengangguran.
Untuk mengubah beban pembangunan dan menjadi kekuatan pembangunan menurut Benny, kaum ibu harus memiliki ketampilan kerja di semua bidang.
Sebab fakta menunjukan, saat ini jumlah penduduk NTT berkisar 5,1 juta jiwa. 49 persenya adalah perempuan. Dari 49 persen tersebut, mayoritas adalah kaum ibu yang rata rata tidak memiliki ketrampilan.
“Kenyataan ini sebetulnya sebagai salah satu beban pembangunan di NTT. Beban pembangunan inilah penyebab kemiskinan,” tandas mantan Ketua Komisi III DPR RI itu.
Benny berjanji, akan memaksimalkan BLK untuk kursus ketramapilan kerja bagi kaum ibu.
“Jika kaum ibu memilik ketramapailan yang cukup, bukan tidak mungkin lapangan kerja baru akan muncul. Dengan demikian kaum ibu bukan lagi menjadi beban pembangunan tetapi keberadaan kaum ibu menjadi sebuah kekuatan pembangunan di wilayah ini,” tandas Benny.
Selain membuka kursus ketrampilan, Benny juga berjanji akan memberikan kredit usaha bagi kaum ibu tanpa jaminan.
Diakui, selain tidak memiliki ketrampilan yang cukul, kendala yang dihadapi kaum ibu selama ini adalah sulitnya mendapatkan modal usaha. Kalaupun ada pinjaman modal ke bank atau koperasi tetapi bunganya sangat tinggi.
“Ini yang membuat kaum ibu lebih tak berdaya lagi,” jelasnya.
Mestinya pemerintah harus melakukan intervensi terhadapa masalah yang dihadapai para kaum ibu di NTT.
“Disinilah peran pemerintah. Pemerintah harus intervensi dan memberi kredit usaha bagi kaum ibu tanpa jaminan,”tandasnya.
Pemerintah juga tidak sebatas memberi kredit tanpa jaminan tetapi pemerintah juga ikut mendampingi usaha para kum ibu tersebut.//delegasi (hermen/ger)