BEIJING, DELEGASI – China dan Vatikan memperbarui kesepakatan terkait penunjukan seorang Uskup yang akan bertugas di wilayah China daratan. Kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kesepakatan ini selama dua tahun.
Seperti dilansir AFP, Kamis (22/10/2020), kesepakatan awal yang ditandatangani tahun 2018 lalu ini memungkinkan Paus dan Partai Komunis China untuk memberikan pendapat dalam penunjukan Uskup China.
Diumumkan setelah pembicaraan bertahun-tahun, kesepakatan itu menjadi langkah maju dalam mendamaikan kedua pihak setelah China memutuskan hubungan diplomatik dengan Vatikan tahun 1951 silam.
Hal itu membuat sekitar 12 juta umat Katolik di China terbelah antara organisasi yang dikelola negara yang tidak mengakui otoritas Paus dengan gereja-gereja ‘bawah tanah’ yang ilegal dan tetap loyal terhadap Paus.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menuturkan kepada wartawan bahwa ‘setelah konsultasi bersahabat’, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kesepakatan ‘selama dua tahun’.
“Kedua belah pihak akan tetap menjaga komunikasi dan konsultasi yang erat, dan terus mendorong proses peningkatan hubungan,” sebut Zhao.
Vatikan diketahui menjadi satu-satunya sekutu Eropa yang mengakui Taiwan secara resmi. Isu ini memicu kegeraman China yang menanggap Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya, yang akan direbut kembali.
Beberapa tahun terakhir, hubungan China dan Vatikan menghangat, dengan utusan kedua pihak menggelar pertemuan publik untuk pertama kalinya di Munich, Jerman, pada Februari lalu.
//delegasi(detikNews)