Connie Rahakundini Bakrie, Luncurkan Buku & Dinobatkan Jadi ‘Ina Bine Lewotanah’ di Lamahala’

Avatar photo
Dr. Connie Rakundini Bakrie saat berbicara, didampingi Kadis Pendidikan NTT, Linus Lusi Making, S.Pd, M.Pd dan Mama Siti Zuleha. (BP/Delegasi.Com/BBO)

ADONARA-DELEGASI.COM– Agenda kultural Analis Militer dan Pertahanan Indonesia, Dr. Connie Rahakundini Bakrie, dalam rangka mengindentifikasi perjuangan dan kekuatan marwah pahlawan-pahlawan lokal, dengan memilih Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur-Flores Timur sebagai second village (kampung halaman keduanya, red) berbuah manis.

Pasalnya, selain agenda utama, Dr. Connie Rakundini Bakrie, juga melakukan peluncuran Buku Kepak Cinta Pengawal Langit, Monolog dan Poetry Reading di Tasik Biru Cafe, Dermaga Apung Batu Merah, serta dinobatkan sebagai Ina Bine Lewotanah di Lamahala, Minggu, 07 November 2021.

Demikian rilis Bara Pattyradja yang diterima Redaksi Delegasi.Com, Rabu,10/11/2021, Sore.

Disebutkan, kedatangan Dr. Connie dan rombongan di Desa Lamahala Jaya, mendapat sambutan yang hangat.

“Diterima secara adat melalui upacara penobatan sebagai ‘Ina Bine Lewotanah’.

Disusul dengan beri pakai sarung adat oleh Ibu Siti Saleha, mewakili unsur adat.

Kemudian, Senai dikalungkan oleh Orang Tua Bela Telo Kapitan Belang dan Imam Lamahala kepada Dr. Connie beserta rombongan,”terang Bara Pattyradja.

Pesan spirit kultural yang luar biasa ini, langsung mendapat respons yang amat positif dari Dr. Connie dan rombongan.

“Sungguh sebuah kehormatan bagi Saya, telah dinobatkan sebagai INA BINE Lewo Salam Lamahala, sebagai Sedo Barek Timu Rera Gere, (Perempuan Bintang Dari Timur Matahari,red) Lamahala Watan Sare.

Tanah ini, akan menjadi Rahim Ketuban yang melahirkan Saya kembali sebagai manusia baru.

Dalam perjuangan panjang Saya di Bidang Pertahanan Negeri ini, dalam abdi sekujur hidup Saya.

Semoga ini menjadi kekuatan, menjadi marwah menggenapi langkah-langkah Saya di kemudian hari.

Negeri para raja ini, akan Saya bawa serta dalam ingatan dan lubuk hati.

Sebuah taklimat perang untuk menegakkan kebenaran bagi Indonesia tumpah darah kita semua,”tegasnya dalam sekapur sirih.

Lebih jauh, Dr.Connie menegaskan, Kewatek yang telah membalut ragaku, akan menjadi jalan kesejukan dan jalan kedamaian.

“Laksana air hidup, harus tetap terus mengalir. Terus digerakkan. Tanah Tadon Adonara kini telah menjadi bagian dari setiap jejak perjalananku, “pungkasnya, lagi.

Sementara itu, terkait agenda kultural ini, Alvin Brandos selaku Project Officer menyatakan, agenda ini adalah rangkaian dari Roadshow Peluncuran Buku Kepak Cinta Pengawal Langit.

Sebuah buku bergenre sastra tentang pertahanan dan militer,”ujar Brandos.

Demikian pula, Bara Pattyradja selaku editor menjelaskan, buku ini secara spesifik berbicara mengenai peran kaum perempuan tangguh dalam gelanggang sejarah peradaban bangsa.

“Sederet tokoh berpengaruh yang telah menyulut api pemikiran intelektual Dr. Connie Rakundini Bakrie.

Diantaranya, sejak Cleopatra, Ratu Shima dari Kalingga, hingga Rainha De Jepara,”tohok Bara Pattyradja, penyair Indonesia, asal Lamahala, itu.

Ia bahkan menyebutnya, inilah perbincangan hangat dan puitik, namun tidak kehilangan nalar kritisnya.

“Sebuah kerja intelektual untuk ‘merekonstruksi’ kembali sejarah dari sudut pandang yang berbeda.

Sebuah usaha menghidupkan marwah kekuatan-kekuatan pahlawan lokal yang tenggelam dalam narasi mainstream di negeri ini.

Dari Tanah Jawa hingga Timur Indonesia,”nukilnya.

Sembari menambahkan, agenda ini juga merupakan strategi literer membumikan khazanah pertahanan militer melalui genre sastra.

Ikut hadir sebagai narasumber dalam momentum akbar ini, selain Dr.Connie, diantaranya: Kepala Dinas Pendidikan NTT, Linus Lusi Making, S.Pd.,M.Pd, Jurnalis Lukas Luwarso, Penyair Indonesia Bara Pattyradja, Founder Indoeast Network Ikhsan Tualeka, Tokoh Muda NTT Rudi Tokan, serta penanggap dari Anggota DPRD Flotim, Muhammad Ikram Ratuloli dan Kadis Pariwisata Flotim, Petrus Pemang Liku,S.Sos,M.T.

Linus Lusi dalam paparannya memberi apresiasi luar biasa.

“Iyah, mewakili Gubernur NTT, Sangat menyambut baik acara ini. Sebab, ini sebuah manifestasi yang sangat menghidupkan tradisi literer di NTT.

Apalagi Buku Kepak Cinta Pengawal Langit, amat relevan dengan NTT yang berbatasan dengan Timor Leste.

Ini juga atmosfir bagus bagi kaum milenial NTT untuk maju,”katanya, memberi tekanan.

Acara ini diwarnai dengan Art Performance dari berbagai seniman muda Flores Timur.

Seperti Monolog Illuvia yang disajikan secara dramatic oleh Nanda Harun.

Dipenghujung diskusi Buku Kepak Cinta Pengawal Langit, Ikhsan Tualeka berharap, agenda semacam ini bisa menjadi festival tahunan di NTT, sebagai ruang untuk mengedukasi anak-anak muda dalam menelorkan potensi dan kreativitasnya.

Asal tahu saja, agenda kultural Dr.Connie ini digelar di Dua (2) Kota, yakni Ambon dan Lamahala.

Di Lamahala, Dr.Connie beserta rombongan, juga meninjau Mesjid Jami al Ma’ruf Lamahala, setelah beranjak dari Bale Adat. (Delegasi.Com/BBO)

Komentar ANDA?