Betun, Delegasi.com – Dalam kurun waktu enam bulan, tiga warga Kabupaten Malaka mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
seperti yg diwartakan pos kupang.com, motifnya pun bervariasi.
Mulai dari masalah ekonomi, cemburu hingga masalah dalam keluarga.
Pada tanggal 4 September 2017, Maria Gaudensia, seorang ibu rumah tangga, warga Desa Haerain, Kecamatan Malaka Barat, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengkonsumsi pestisida di dalam kamarnya.
Aksi nekat itu dilakukan di depan anaknya yang belum genap berusia dua tahun.
Diduga, motif ekonomi menjadi pemicu aksi nekat korban.
Pada 6 Februari 2018 aksi bunuh diri kembali terjadi. Kali ini dilakukan seorang perawat yang bertugas di Puskesmas Weliman.
Anita Seuk Seran, warga Desa Angkaes, Kecamatan Weliman, gantung diri di dalam rumahnya saat keadaan rumah sepi.
Anita melakukan aksi itu saat suami dan anaknya sedang berada di luar rumah.
Diduga kuat aksi ibu dua anak ini dipicu rasa cemburu kepada sang suami.
Pada Sabtu (17/2/2018), siswa kelas III SMA, Anina Leleboy (18) mengakhiri dengan cara gantung diri di dalam rumahnya.
Aksi ini dilakukan saat kedua orangtua dan kakaknya sedang pergi ke sawah.
Kapolsek Malaka Tengah, AKP Renaldi Hastomo, mengatakan, saat ini jasad korban sedang divisum di Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun. // delegasi(pos kupang.com)