Ekbis  

Debit Air Mengering, Petani Done Terancam Gagal Panen

Avatar photo
Dua bendungan yang selama ini memasok air untuk para petani sawah di Desa Done Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, masing-masing Bendungan Ijura dan Bendunga Punaka mengalami kekeringan akibat dampak dari kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Sikka empat bulan terakhir ini.//Foto: Delegasi.Com(yanni lioduden)

MAUMERE, Delegasi. Com –  Dua bendungan yang selama ini memasok air untuk para petani sawah di Desa Done Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka, masing-masing Bendungan Ijura dan Bendunga Punaka mengalami kekeringan, akibat  dari kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Sikka empat bulan terakhir ini.

Para petani padi yang memiliki sawah di lahan persawahan Desa Done ini nampak mulai resah dan pasrah dengan kondisi ini karena terancam  gagal panen.

Kanisius Karu, salah satu petani yang di temui Delegasi.Com di daerah persawahan menuturkan jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya, kondisi kekeringan berkepanjangan tahun ini sangat meresahkan para petani lantaran pasokan air dari bendungan Ijura dan Punaka yang ada ini mengalami kekeringan debit airnya.

“Kekeringan tahun ini jika di bandingkan dengan tahun lalu,  sangat parah Pak. Pasokan air dari dua bendungan yang selama ini kami pakai, sudah mengering. Pak lihat sendiri kondisi tanaman padi kami ini, semuanya pada menguning. Kami resah Pak dengan kondisi ini, karena sudah pasti kami akan mengalami gagal panen, “tutur Kanisius.

Pihaknya berharap agar pemerintah segera turun ke lokasi agar bisa melihat dari dekat kondisi tanaman padi para petani sehingga bisa mencari solusi terbaik buat petani padi di Desa Done.

Sebagaimana di saksikan Delegasi.com, hamparan sawah kurang lebih seluas 78 ha milik petani Done ini, nampak tanaman padi milik para petani pada umumnya menguning mulai dari batang, daun hingga bulir-bulirnya. Kondisi tanaman ini dipastikan perlahan-lahan mengering dan bahkan mati karena tidak mendapat pasokan air dari dua bendungan tersebut.

//Delegasi (yanni lioduden)

Komentar ANDA?