Sosbud  

Di Manggarai Benny K Harman Kunjungi Panti Asuhan

Avatar photo
Cagub Benny K. Harman bersama anak- anak Panti Asuhan di Kabupaten Manggarai

 

“Mengunjungi anak-anak di Panti Asuhan adalah bentuk keberpihakan paket Harmoni terhadap anak-anak terlantar NTT,” Benny K Harman.

 

 

Ruteng, Delegasi.com- Cagub Benny K. Harman, dalam kampanyenya di wilayah Flores, tepatnya kabupaten Manggarai, menyempatkan diri mengunjungi anak-anak Panti Asuhan yayasan Sesamamu, Rabu,(25/4/2018).

Kunjungan itu menurut Benny adalah bentuk keberpihakan paket Harmoni (Harman-Litelnoni) terhadap anak-anak terlantar di Manggarai, dan NTT pada umumnya.

“Kunjungan ini adalah bentuk keberpihakan Paket Harmoni terhadap anak-anak terlantar di kabupaten Manggarai dan NTT pada umumnya,” terang Benny Harman

Pada kesempatan itu juga, cagub nomor urut tiga ini berjanji jika kelak terpilih menjadi gubernur, dirinya akan memberikan bantuan anak-anak asuhan ini dengan program ‘AMPERA’ (Anggaran Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat).

“Anak-anak panti dan terlantar bisa dibantu dengan beasiswa dan modal usaha.

“Kita memiliki program beasiswa untuk pelajar miskin dan modal usaha paling banyak 10 juta,”,p kata BKH

Selain itu, lanjut BKH, anak-anak panti dan terlantar juga perlu diasa keterampilannya lewat balai latihan kerja (BLK) agar memiliki skil dan kemampuan kerja sehingga bisa bersaing.

Sementara Pater Yakobus Modo, ketua Yayasan Sesamamu menceritakan di panti ini mereka mendidik anak-anak asuhan dengan prinsip yang keras.

Prinsip pertama adalah kalau tidak kerja, maka tidak makan.

Pater Yakobus menjelaskan, prinsip ini diterapkan bukan untuk mempekerjakan anak-anak di bawah umur tapi untuk membentuk karakter mereka agar mampu mengubah kehidupan yang keras.

“Kerja yang dimaksud tentu bukan kerja kasar tapi disesuaikan dengan usia dan kemampuan mereka”, ungkap Pater

Kedua, lanjut pater Yakobus adalah prinsip sebelum orang bantu, terlebih dahulu mereka harus bantu dirinya sendiri.

“Prinsip ini pak Benny, kami terapkan agar mereka jangan bergantung apalagi meminta-minta pada orang lain,” terang Pater Yakobus kepada BKH.

Di panti ini ada 41 anak asuhan. 5 orang diantaranya sudah berhasil menempuh kuliah di STKIP Ruteng dan STIPAS.

Sementara yang paling banyak di  SD yakni 17 orang. Sisanya masih SMA dan belum sekolah.

Keberlangsungan hidup mereka selain dari bantuan pemerintah, juga sangat bergantung dari penen cengkeh sebanyak 12 pohon.

“Kalau cengkeh tidak berbunga saya kadang berpikir, Tuhan ada dimana” ungkap Pater Yakobus bergurau.//delegasi(juan pesau)

 

Editor: Hermen Jawa

Komentar ANDA?