Kupang, Delagasi.Com – Dinas Pariwisata NTT meninggalkan promosi bergaya konvensional seperti baliho, pamflet dan liflet dengan mengarah promosi ke sistem literasi digital berbasis internet.
Sekretaris Dinas Pariwisata NTT, Beni Wahon sampaikan ini kepada wartawan di Kupang, pwkan lalu, Senin (1/4/2019).
Beni menjelaskan, promosi menggunakan sistem literasi digital dipilih karena selain berbiaya murah, aksesnya lebih luas. Artinya, siapa pun yang mau berkunjung ke NTT untuk kepentingan wisata, bisa mengaksesnya di website. Karena di website itu telah ditampilkan berbagai informasi seperti tentang objek wisata, tempat penginapan disertai tarif dan jenis transportasi.
“Prinsipnya ada aplikasi yang disiapkan sehingga hanya dengan android yang dimiliki, wisatawan dapat mengaksesnya sebelum berkunjung ke NTT,” kata Beni.
Ia menyatakan, promosi pariwisata berbasis literasi digital itu tetap fokus pada 5-A sebagai roh pengelolaan pariwisata. Lima A dimaksud yakni atraksi, aksesibilitas, amenitas, akomodasi dan awarnes.
Beni menjelaskan, atraksi berkaitan dengan daya tarik budaya melalui berbagai event yang digelar. Aksesibilitas berkaitan dengan akses transportasi ke suatu daerah dan destinasi wisata. Akomodasi berkaitan dengan sarana penunjang di tempat destinasi seperti restoran, kuliner dan informasi teknologi.
Amenitas antara lain berkaitan dengan pengembangan SDM, kelembagaan usaha ekonomi kreatif dan personil kepariwisataan. Awarnes berkaitan dengan penginapan seperti hotel dan homestay.
“Walau promosi pariwisata memakai literasi digital, tapi tetap menggelar event sebagai daya tarik wisatawan agar bisa lebih lama berada di suatu daerah,” papar Beni.
//delegasi(mario/ger)