Kupang, Delegasi.Com – Dinas Pendidikan Provinsi NTT Akan mengadakan Gerakan NTT Bersih dan NTT Membaca yang diikuti oleh seluruh siswa tingkat SD, SMP, SMA/SMK dan SLB secara serentak di seluruh kota/kabupaten di NTT pada Sabtu (15/12/2018).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly, SH.,M.Si melalui Sekretaris Dinas Pendidikan NTT, Aloysius Min, S.Pd., M.M kepada awak media , seperti dirilis Pos Kupang.com, di ruang kerjanya, Jumat (14/12/2018) sore.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT Provinsi NTT ke-60 sekaligus merupakan representasi program peningkatan kualitas pendidikan dari visi utama Gubernur NTT dan Wakil Gubernur NTT yakni ‘NTT Bangkit, NTT Sejahtera’
Dua gerakan tersebut akan dilakukan dengan waktu yang berbeda. Gerakan NTT Bersih akan dilakukan pada pukul pukul 06.30 Wita – pukul 07.30 Wita dan gerakan NTT membaca dilakukan pada pukul 08.00 Wita – pukul 10.00 Wita.
Gerakan secara masal tersebut mengangkat tema ‘NTT Bersih, NTT Membaca, NTT Cerdas’.
Untuk gerakan NTT Bersih, lanjut Alo sapaan akrabnya, pihaknya telah menyurati kepala dinas di seluruh kota/kabupaten di NTT untuk melibatkan para siswa baik tingkat PAUD, SD dan SMP.
“Mungkin untuk siswa PAUD dan SD membersihkan lingkungan sekitar sekolah akan tetapi untuk siswa SMP melakukan aksi di titik-titik strategis yang telah ditentukan masing-masing daerah. Untuk SMA/SMK di seluruh provinsi NTT mulai pukul 06.30 Wita – pukul 07.30 akan membersihkan lingkungan sekolah dan tempat-tempat strategis,” tambahnya.
Kegiatan tersebut, lanjut Alo, merupakan salah satu bentuk pembentukan karakter para siswa serta peningkatan kesadaran dan perhatian para siswa terhadap kebersihan sejak usia dini.
“Bersih itu kebutuhan kita bersama. Ini juga berkaitan dengan visi Provinsi NTT yakni NTT Bangkit, NTT Sejahtera. NTT bangkit ini dimagnai dengan cara bagaimana membangkitkan kesadaran anak dan sekolah akan pentingnya kebersihan yang akan berdampak pada penyadaran masyarakat secara luas,” ujarnya.
Ia menambahkan, dengan melakukan gerakan kebersihan di titik strategis yang telah ditentukan akan menunjukkan dan menyadarkan masyarakat lainnya bahwa kebersihan merupakan hal yang penting.
Selain itu, saat kebersihan terjamin di NTT maka NTT akan semakin mantap sebagai gerbang pariwisata NTT sesuai dengan yang dicanangkan oleh Pemprov NTT.
“Kalau mendorong pariwisata harus bersih, oleh karena itu anak-anak juga memiliki tanggungjawab bersama dan anak-anak jika sudah terbiasa maka ia akan memberitahukan kepada lingkungan rumahnya bahwa bersih itu penting,” imbuhnya.
Kegiatan tersebut sedianya akan dibuka oleh Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dan juga akan memantau jalannya gerat sebagai bentuk motivasi kepada para siswa.
Sementara itu, untuk gerakan NTT Membaca, Alo mengatakan, sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan maka seusai melakukan gerakan kebersihan para siswa secara serentak selama dua jam diarahkan untuk membaca.
Bahyam bacaan pun dibawa sendiri oleh para siswa baik itu buku, koran dan majalah. Selain itu panitia pun menyediakan bahan bacaan yakni koran lokal yang ada di NTT untuk dibaca oleh oayra peserta.
Ia menjelaskan, gerakan ini akan dikoordinir bersama oleh Pusat Bahasa Provinsi NTT maupun stakeholder pendidikan.
Di kota Kupang, lanjut Alo, gerakan NTT Membaca akan dilakukan di 42 titik yakni di masing-masing sekolah, area bagian belakang rumah jabatan dan kantor Gubernur NTT, serta di halaman Kantor Dinas Pendidikan Provinsi NTT.
Gerakan tersebut dilihat sebagai sebuah gerakan secara masal untuk menyadarkan bahwa membaca itu penting untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan dari para siswa.
“Konsep dasarnya adalah peningkatan budaya literasi dengan cara sendiri di NTT sehingga gerakan ini dibangun. Manfaat dari kegiatan ini mendorong kesadaran para siswa bahwa membaca itu penting sehingga mempunyai wawasan dan pengetahuan,” kata Alo.
Ia melanjutkan, gerakan Membaca tersebut juga sebagai implementasi dari budaya literasi dimana berdasarkan hasil penelitian minat baca atau tingkat literasi NTT sangat rendah secara nasional. Gerakan ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan peningkatan literasi di NTT.
“Harapan kita orangtua juga mendorong anak-anak di rumah untuk menyediakan waktu untuk membaca selain aktivitas bermain HP maupun aktivitas bermain,” tambahnya.
Dirinya berharap, dua gerakan besar yang akan dilakukan bukan saja karena kuatnya komitmen Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat untuk membangun pendidikan di NTT akan tetapi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang kebersihan dan budaya membaca untuk meningkatkan literasi di NTT.
“Harus menjadi kesadaran bersama yang terbangun dari dalam diri karena itu gerakan ini untuk membangun kesadaran bersama bahwa tanggung jawab kebersihan dan peningkatan literasi melalui budaya membaca adalah tanggung jawab bersama,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Bahasa Provinsi NTT, Valentina Lovina Tanate, S.Pd yang dikonfirmasi per telepon mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah sekolah baik SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Kupang untuk menyukseskan gerakan NTT Membaca.
“Kesiapan sudah cukup, teman-teman dari kantor Bahasa juga sudah mempersiapkan taman baca. Sementara saya koordinasikan untuk mempersiapkannya dan laporan kepada saya mereka sudah siap,” ungkapnya.
Dirinya berharap, para siswa tidak sekedar membacadalam rentang waktu dua jam yang telah disediakan akan tetapi mampu memahami isi bacaan.
“Saya akan minta staf kalau bisa mereka diminta untuk menceritakan atau menulis kembali apa yang mereka baca selama dua jam untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka,” katanya.
//delegasi(PK/ger)