“Aplikasi itu sengaja dibuat guna memantau pengelolaan sekaligus mencegah penyimpangan dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada jenjang pendidikan SMA/SMK di wilayah Nusa Tenggara Timur,” Linus Lusi
KUPANG, DELEGASI.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur melaunching Sistem Informasi Pengelolaan BOS (Si Ile Ape) di Aula SMK Negeri 1 Kupang, Senin (12/10/2021).
Aplikasi Si Ile Ape juga merupakan salah satu jawaban untuk membantu pihak sekolah dalam pelaporan pemanfaatan dana BOS yang terintegrasi.
Aplikasi itu sengaja dibuat guna memantau pengelolaan sekaligus mencegah penyimpangan dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada jenjang pendidikan SMA/SMK di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Aplikasi tersebut segera dilakukan uji coba pada sekolah-sekolah tingkat SMA sederajat di wilayah Kota Kupang dan nantinya akan disebarkan ke seluruh sekolah di wilayah NTT
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi, aplikasi yang dirancang ini untuk memantau penyaluran, pengelolaan dan pemanfaatan dana BOS di semua sekolah, sehingga memudahkan operator sekolah dapat mengelola dana BOS sesuai petunjuk yang diarahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dengan adanya aplikasi ini pihak dinas dapat memantau pemanfaatan dana BOS yang dikelola pihak operator dan kepala sekolah,” kata Linus Lusi dalam sambutanya di hadapan kepala sekolah SMA, SMK dan SLB se Kota Kupang yang turut hadir dalam Launshing aplikasi Si Ile Ape tersebut.
Baca Juga:
Angka Stunting Masih Tinggi, Gubernur NTT : Kerja Kita Belum Maksimal
Lomba Kompetensi Sains Nasional, Tiga Siswa SMAK Regina Pacis Bajawa Lolos ke Tingkat Nasional
Menurut Linus Lusi, sistem informasi pengelolaan dana BOS (si Ile Ape) sangat membantu pihak sekolah maupun dinas agar bisa mengontrol penggunaan dana BOS secara baik dan efektif. Termasuk mengontrol pemanfaatanya sesuai skala prioritas.
Dalam kegiatan launching sistem aplikasi Ile Ape hadir juga Kepala Bidang Pendidikan Menegah dan Kejuruan SMA/ SMK serta SLB Mateos Be dan Kabid Kurikulum Valens Balu.
Usai melaunching Si Ile Ape, dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan bagi para operator sekolah bersama kepala sekolah agar bisa mengoperasikan Si Ile Ape secara baik.
Linus Lusi menjelaskan keunggulan dari Si Ile Ape. Sebab dari hasil pantauan, sistem ini dapat bekerja secara baik, walau pihak sekolah belum optimal menginput data Dapodik.
“Si Ile Ape memudahkan pihak penanggungjawab yaitu Dinas PK NTT memantau penyaluran Dana Bos, karena telah terintegrasi antara dinas dan pihak sekolah,” kata Linus Lusi.
Linus Lusi menekankan kemajuan pendidikan di NTT adalah tanggungjawab semua pihak. Namun Dia menekankan agar para kepala sekolah dan dewan guru menjadi garda terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ini.
Linus Lusi mengingatkan para Kepala sekolah untuk memanfaatkan dana BOS secara baik dan benar.
Baca Juga:
“Kita mesti bersyukur, karena setiap tahun anggaran selalu di audit oleh inspektorat dan BPKP.Dari hasil audit ini, seluruh SMA/SMK dan SLB di NTT di beri wewenang untuk mengelola dana BOS per 30 Agustus 2021,” pungkas Linus Lusi.
Berikut rincian sekolah yang mengelola sendiri dana BOS yaitu SMA sebanyak 783, SMK sebanyak 410 sekolah dan SLB sebanyak 32.
Pada tahun anggaran 2020 pemerintah pusat telah menyalurkan dana BOS untuk SMA/SMK dan SLB di NTT senilai Rp 1 triliun lebih yang diterima oleh sekolah negeri serta 17 sekolah swasta.
//delegasi(ger wisung)